Namun pada laga kedua, situasinya berbeda. Ivar mengungkapkan bahwa lawan memasang penjagaan ketat baik di depan maupun di belakang dirinya. Hal tersebut membuatnya kesulitan mendapatkan ruang untuk mengalirkan bola.
"Di pertandingan ini, coach mereka menempatkan pemain di depan dan belakang saya. Itu membuat saya agak sulit bermain dengan bola," ungkap dia.
Perubahan peran dari anchor, ball retriever, hingga auxiliary center-back menjadi bukti bahwa gelandang 20 tahun itu memegang peranan penting dalam struktur permainan tim.
Dengan semakin banyaknya opsi pemain di lini tengah, persaingan sekaligus kolaborasi antarpemain diyakini akan memperkuat kedalaman skuat Garuda di pertandingan-pertandingan selanjutnya.