Tiga Korban Ledakan di SMA 72 Jakarta Masih Dirawat

Kamis 20-11-2025,14:10 WIB
Reporter : Rafi Adhi Pratama
Editor : Khomsurijal W

JAKARTA, DISWAY.ID – Polda Metro Jaya terus mendalami penyebab ledakan yang terjadi di SMA Negeri 72 Jakarta dan melibatkan seorang Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH). Hingga kini, penyidik masih mengumpulkan keterangan dari berbagai pihak untuk mengungkap konstruksi peristiwa tersebut.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Budi Hermanto, mengatakan bahwa proses pemeriksaan masih berlangsung intensif. Selain meminta keterangan saksi, penyidik juga menggali informasi dari keluarga ABH, Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor), serta tenaga psikolog.

“Kemarin masih dalam proses meminta keterangan saksi, keluarga ABH, Puslabfor, dan dokter psikologis,” ujar Budi kepada wartawan, Kamis (20/11/2025).

BACA JUGA:Respons Rismon dan Roy Suryo soal Opsi Hukum dari Prof Jimly Terkait Polemik Ijazah Jokowi

Ia menambahkan, data lengkap mengenai korban masih dalam proses finalisasi. “Untuk data korban mohon waktu, saya update dulu,” ucapnya.

Polda Metro Jaya menyebut masih ada tiga korban yang dirawat di tiga rumah sakit berbeda, yaitu RS Yarsi, RSCM, dan RS Polri Kramat Jati.

Kondisi para korban terus dimonitor tim kepolisian maupun tenaga medis.

Sebelumnya, Wadirkrimum Polda Metro Jaya, AKBP Putu Kholis Aryana, menyampaikan bahwa ABH yang diduga terlibat masih menjalani perawatan intensif di RS Polri sehingga belum bisa diperiksa.

Menurut Putu, kondisi ABH masih belum memungkinkan untuk dimintai keterangan. Hingga kemarin, ABH baru melepas selang makan dan dinilai belum stabil untuk menjalani pemeriksaan.

“Terpantau sampai kemarin pagi kondisinya belum memungkinkan untuk dimintai keterangan,” ujarnya.

BACA JUGA:MRT Jakarta Gangguan Imbas Pohon Tumbang, Cek Perjalanan Rute yang Terdampak

Meski demikian, penyidikan tetap berjalan. Pemeriksaan saksi-saksi lain, pendalaman bukti digital, serta analisis laboratorium forensik dilakukan sesuai jadwal.

Penyidik telah memintai keterangan ayah dari ABH pekan lalu. Namun, hasil pemeriksaan tersebut masih harus dicocokkan dengan keterangan lanjutan, termasuk dari ABH apabila kondisinya telah memungkinkan.

“Permintaan keterangan ayah ABH sudah dilakukan minggu lalu, namun hasilnya masih harus kami dalami,” kata Putu.

Sementara itu, untuk pemeriksaan anak-anak lain yang terkait kasus ini, penyidik menyiapkan lokasi khusus yang telah disepakati bersama KPAI, dinas terkait, dan Apsifor. Pemeriksaan tidak dilakukan di kantor Ditreskrimum karena dinilai terlalu riskan bagi anak.

Kategori :