“Pengurangan poin adalah sanksi paling realistis jika mereka dinyatakan bersalah,” kata Maguire dalam podcast Football on Trial: The Manchester City Charges dari BBC Radio 5 Live.
BACA JUGA:Arsenal Buat Keputusan Akhir Tentang Wonderkid Senilai Rp874 Miliar
Ia mencontohkan kasus Everton yang pernah dipotong 10 poin karena kelebihan sekitar £10–12 juta.
“Jika ingin memberikan efek jera, sanksinya bisa mencapai 60–100 poin, yang secara otomatis membuat mereka terdegradasi ke EFL.”
Man City Tetap Yakin Tidak Akan Didegradasi
Meski mendapat tekanan besar dari luar, laporan jurnalis David Ornstein pada awal tahun menyebut bahwa Man City yakin hanya akan menerima denda, bukan pengurangan poin ataupun degradasi, saat putusan akhir diumumkan.
Sidang independen ini sendiri berakhir pada Desember 2024, menutup penyelidikan empat tahun yang dimulai UEFA, sementara Man City terus membantah melakukan pelanggaran apa pun.
BACA JUGA:Arsenal Putar Balik Soal Transfer Besar di Bulan Januari
BACA JUGA:Senne Lammens, Pahlawan Diam di Balik Rekor Tak Terkalahkan Manchester United
Terlepas dari ketidakpastian, Manchester City tetap mempertahankan posisi bahwa mereka tidak bersalah.
Klub dilaporkan tetap beroperasi seperti biasa di Etihad, terus berinvestasi besar di bursa transfer, dan berambisi mempertahankan dominasi mereka di Premier League dan Liga Champions musim 2025/26.
Namun, apa pun hasil akhirnya, keputusan dalam kasus ini diyakini akan menjadi momen paling bersejarah dan berpengaruh dalam sejarah panjang Liga Inggris modern.