Ditambahkan, RedTalks sengaja menempatkan anak muda sebagai pusat diskusi, karena tingkat apatisme politik generasi muda dinilai masih cukup tinggi. Ini berdampak pada partisipasi pemilih saat pemilu digelar.
"Kami ingin partisipasi politik anak muda meningkat. Banyak dari mereka masih apatis, dan ini harus diubah. Nah, RedTalk hadir untuk membuka ruang agar ide dan kritik mereka bisa tersampaikan," tandasnya.
BACA JUGA:Mukernas MPDI 2025 Tegaskan Komitmen Pesantren dalam Membangun Indonesia Maju
Hal senada disampaikan GM Businnes Tribun Jatim Network, Adi Widodo. Ia menekankan pentingnya ruang dialog seperti RedTalks untuk membuka ruang komunikasi antara kaum muda dan partai politik dengan pendekatan yang lebih sesuai karakter generasi masa kini.
"Kami sengaja mengundang teman-teman muda di acara RedTalks ini untuk mendapat masukan dan insight tentang bagaimana berkomunikasi dengan anak muda di era sekarang," jelasnya.
Menurutnya, dengan memahami pola pikir, kebiasaan, serta kebutuhan generasi Z dan milenial, menjadi kunci agar pesan dan aspirasi politik dapat tersampaikan secara efektif.
“Ini penting, agar pesan dan aspirasi kaum muda tersebut dapat diwujudkan dalam kebijakan dan program nyata oleh mereka yang mendapat mandat dari rakyat,” tegas Adi Widodo.
BACA JUGA:Megawati Sudah Wanti-wanti, Kini Whoosh Diselidiki KPK, PDIP: Kami Dukung Sepenuhnya
Peneliti Litbang Kompas, Yohan Wahyu, menilai penyelenggaraan Redtalks: Suara Muda untuk Jatim Keren sebagai langkah inovatif yang mampu mempertemukan publik, khususnya anak muda, dengan institusi partai politik. Dengan begitu, RedTalks menjadi ruang penting karena memberikan kesempatan bagi publik untuk menyampaikan gagasan dan rekomendasi secara langsung kepada partai politik.
"Ini inovasi menarik, karena mempertemukan audiens, terutama anak-anak muda, dengan institusi partai politik. Semakin banyak ruang yang mendekatkan publik dengan partai, itu semakin baik," tegasnya.
Menurut Yohan, forum semacam ini menunjukkan bahwa kerja partai tidak hanya berlangsung menjelang pemilu, melainkan harus berjalan sepanjang tahun untuk mengelola aspirasi masyarakat.
Terlebih, pada Pemilu 2029 nanti, diperkirakan hampir 60 persen pemilih adalah kelompok usia di bawah 40 tahun. Karakter anak muda tidak mudah diikat janji. Mereka butuh ruang dialogis.
"Nah, RedTalks ini bisa menjadi panggung bagi anak muda untuk mengekspresikan aspirasi dan harapannya. Makanya, sejak sekarang anak muda perlu dibekali referensi politik yang sehat dan ruang untuk menyampaikan suara mereka secara terbuka," tandasnya.
BACA JUGA:PDIP Bantah Terlibat Kericuhan Demo DPR: Fitnah dan Informasi Sesat
Sementara itu, Pakar Komunikasi Politik Universitas Airlangga Dr Suko Widodo mengapresiasi ide RedTalks: Suara Muda untuk Jatim Keren, Sabtu (22/11/2025) di Dyandra Convention Center, Surabaya, yang digelar oleh Tribun Jatim Network bekerjasama dengan DPD PDI Perjuangan Jawa Timur.
Menurutnya, politik utamanya parpol idealnya memang harus menampung aspirasi publik. “Dan partai politik harus dapat menampung aspirasi publik dengan baik sekalipun berisi kritikan,” ujarnya.