Puncak AiDEA Weeks 2025: AI Jadi Motor Transformasi bagi Bisnis dan UMKM

Sabtu 22-11-2025,14:30 WIB
Reporter : M. Ichsan
Editor : M. Ichsan

“Di belakang AI, tetap harus ada staf marketing yang bisa berpikir. Dalam membangun bisnis, misalnya, tim dan manusianya harus lengkap dulu. Lalu gunakan AI untuk mempermudah dan efisiensi waktu saja,” terang Nicolas Gito Sabata, CGO Titik Temu, Balesin.id

Sesi 3 – Trends of AI-Oriented Business & Startups

Sesi penutup membawa peserta melihat gambaran besar ekosistem bisnis yang semakin didorong oleh teknologi AI. 

Para pembicara seperti Moderator Edo Karensa Manager at YCP Interactive Solutions, Irfan Reichman, Founder Artifisial.com, dan Rexi Christopher, Venture Partner, init 6, ketiganya membahas munculnya model bisnis baru yang bersifat AI-first, mulai dari otomasi proses bisnis hingga pengembangan produk berbasis prediksi dan personalisasi.

Topik seperti landscape investasi, kesiapan regulasi, hingga kecepatan inovasi menjadi perhatian utama. Diskusi menyoroti bahwa Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi salah satu pemain kunci di kawasan, terutama jika kolaborasi antara startup,

BACA JUGA:Kisah Keluarga 14 Anak yang Membangun Imperium Wisata Halal dari Nol

BACA JUGA:Harga Sprinto Diungkap Indomobil eMotor, Promo Menarik Selama Pembelian di GJAW 2025

“Pakai Ai jangan hanya tools-nya, tapi juga infrastrukturnya, make AI everyone's power,” ujar Irfan Reichmann, Founder Artifisial.com. Sementara Rexi Christopher justru menyoroti kesiapan produknya dulu. “Lihat dulu produk kalian apakah bisa sustain atau tidak, baru bergeser ke persoalan AI-nya”, ujar Rexi.

AI sebagai Co-Creator, Bukan Pesaing Manusia

Ketua AiW 2025 Rayan Muktiaki menegaskan kembali bahwa keseluruhan rangkaian acara dirancang untuk membantu publik memahami AI secara lebih proporsional. 

“AI bukan ancaman atau mitos. Tugas kita adalah menjadikannya co-creator yang memperkuat nilai kemanusiaan,” ujarnya.

Co-Chairman AiW sekaligus Pemimpin Redaksi Medcom.id Achmad Firdaus menambahkan bahwa keseimbangan tetap menjadi kunci dalam setiap langkah adopsi teknologi. 

“Kita membutuhkan optimisme sekaligus kehati-hatian. Dengan pendekatan yang tepat, AI dapat menjadi alat pemberdayaan, bukan tren sesaat.”

BACA JUGA:Tim Koordinasi Lintas K/L Bahas Kebutuhan Ahli Gizi MBG dan Percepatan SLHS

BACA JUGA:Dianggap Berkontribusi Bagi Masyarakat & Menginspirasi, Menko AHY Dianugerahi Penghargaan Tertinggi Alumni Nanyang Technological University Singapura

Dengan berakhirnya Week III, AiDEA Weeks 2025 menutup perjalanannya sebagai forum yang mempertemukan wacana, praktik, dan visi masa depan kecerdasan buatan. 

Kategori :