Ahli Psikologi Forensik Singgung Kasus Alvaro terkait 'Cinderella Effect', DPR Minta Penanganan Serius

Selasa 25-11-2025,18:09 WIB
Reporter : Khomsurijal W
Editor : Khomsurijal W

BACA JUGA:Ayah Tiri Alvaro Akhiri Hidup di Ruang Konseling, Kriminolog: Perlu Evaluasi Serius

“Sulit berharap itu terwujud ketika tahanan sering dianggap sampah. Tapi tewasnya tahanan polisi harus tetap diinvestigasi secara menyeluruh,” kata Reza.

Ia menyebut hal ini dapat menjadi masukan bagi Komisi Percepatan Reformasi Polri.

Di sisi lain, DPR meminta Polri bergerak cepat menangani kasus-kasus penculikan anak. Wakil Ketua DPR RI Saan Mustopa menyebut maraknya kasus belakangan ini harus direspons lebih gesit.

“Kita sangat berharap kepolisian cepat tanggap, lebih gesit menangani penculikan anak-anak,” ujarnya.


Wakil Ketua DPR RI Saan Mustopa meminta Polri bergerak lebih cepat dan responsif dalam menangani berbagai kasus -Anisha Aprilia-

Saan mendorong Komisi III DPR untuk memperkuat kerja kolaboratif antara Polri dan KPAI agar penanganan dan pencegahan berjalan optimal.

BACA JUGA:Fakta! Ayah Tiri Alvaro Sempat Pura-pura Cari Alvaro Kelabui Polisi

Ketua DPR RI Puan Maharani turut menyampaikan belasungkawa mendalam atas kematian Alvaro. Ia menilai situasi ini sebagai kondisi darurat.

“Ini bukan hanya tanggung jawab keluarga atau sekolah, tetapi juga tanggung jawab negara. Karena itu, kami meminta seluruh stakeholder menindaklanjuti hal ini secara serius,” kata Puan.

Diketahui, kasus Alvaro terungkap setelah penyidik memeriksa saksi, menganalisis digital forensik, dan menelusuri pergerakan tersangka.

Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Ardian Satrio Utomo mengatakan tersangka AI sempat berpura-pura ikut mencari Alvaro dengan datang ke Polsek Pesanggrahan.

“Dari jejak digital yang kita cek, dia berusaha mengelabui dengan menunjukkan seolah-olah ikut mencari,” kata Ardian.

Penyidikan menyebut AI menculik Alvaro pada 6 Maret 2025 dari wilayah Bintaro karena diliputi kemarahan terhadap istrinya yang diduga berselingkuh.

BACA JUGA:Cemas Ancaman Rob, Warga Pantai Mutiara Minta Percepat Pembangunan Tanggul NCICD

Di perjalanan, Alvaro menangis dan mulutnya dibekap hingga meninggal dunia. Jasad anak itu dibuang ke Kali Cirewed, Bogor, pada 9 Maret.

Kategori :