Sosialisasi MBG, Pemerintah Genjot Edukasi Pentingnya Gizi di Tabanan

Kamis 27-11-2025,18:14 WIB
Reporter : Rivansky Pangau
Editor : Fandi Permana

TABANAN, DISWAY.ID — Program Makan Bergizi Gratis (MBG) terus disosialisasikan pemerintah sebagai langkah strategis meningkatkan kualitas kesehatan dan gizi masyarakat, khususnya anak sekolah dan kelompok rentan. Edukasi ini menjadi pintu masuk untuk meningkatkan pemahaman publik mengenai pentingnya pola makan sehat sejak dini.

Sosialisasi MBG kembali digelar oleh DPR RI bersama Badan Gizi Nasional (BGN) di Gedung Kesenian I Ketut Maria, Desa Tabanan, Kabupaten Tabanan. Kegiatan ini dibuka Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Charles Honoris (secara daring), Anggota DPRD Tabanan Ni Made Rahayuni, serta Perwakilan Promosi dan Edukasi Gizi BGN, Rieska Fajarmawati.

BACA JUGA:Penolakan Pengemudi Ojol Meluas, Pemerintah Didesak Tinjau Ulang Regulasi Online

BACA JUGA:Presiden Prabowo dan Ratu Máxima Bahas Transformasi Inklusi dan Kesehatan Keuangan di Indonesia

Dalam sambutannya, Charles menegaskan bahwa BGN tidak hanya berperan sebagai regulator, tetapi juga harus menjadi motor edukasi gizi nasional. Ia menyoroti meningkatnya kasus penyakit tidak menular seperti kanker, stroke, dan gagal ginjal yang berkaitan dengan konsumsi gula, garam, dan lemak berlebih.

“Pendidikan gizi harus dimulai dari keluarga. Langkah kecil hari ini akan menentukan masa depan bangsa,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa Indonesia ingin memastikan anak-anak tumbuh kuat, sehat, dan siap membawa bangsa menjadi kekuatan besar di dunia.

Sementara itu, Anggota DPRD Tabanan Ni Made Rahayuni menekankan keterkaitan erat program MBG dengan upaya penurunan stunting. Ia menjelaskan bahwa stunting dapat terjadi sejak masa kehamilan hingga usia pertumbuhan jika asupan gizi tidak terpenuhi.

BACA JUGA:Banjir Bandang dan Longsor di Humbang Hasundutan Sumut, 5 Warga Tewas dan 4 Hilang

BACA JUGA:Jangan Sampai Salah, Ini Dia Syarat Penting Ambil Bansos BLT Kesra 2025

“Stunting masih kita temui di sekitar kita. Karena itu, memastikan kecukupan gizi sejak dini adalah langkah penting yang harus dilakukan bersama-sama,” kata Rahayuni.

Di sisi teknis, Rieska Fajarmawati dari BGN menjelaskan bahwa MBG merupakan bagian dari agenda besar menuju Indonesia Emas 2045. Program ini menyasar anak PAUD hingga SMA, serta balita, ibu hamil, dan ibu menyusui.

Ia menegaskan manfaat MBG bukan hanya pemenuhan gizi, tetapi juga penguatan ekonomi lokal. “Sebagian besar bahan pangan untuk dapur SPPG akan dipasok dari petani, nelayan, dan peternak lokal. Ini membuka peluang kerja baru dan menghidupkan ekonomi desa melalui BUMDes dan koperasi,” ujarnya.

Melalui sosialisasi di Bali ini, pemerintah kembali menegaskan komitmennya menghadirkan layanan gizi merata, edukasi gizi masif, serta pemberdayaan ekonomi masyarakat secara berkelanjutan. Program MBG diharapkan menjadi pondasi dalam membangun generasi Indonesia yang sehat, cerdas, dan produktif.

(RIVANSKY PANGAU/DISWAY BALI)

Kategori :