BACA JUGA:Polri Kirim Bantuan Medis untuk Korban Bencana di Aceh, Sumut dan Sumbar
BACA JUGA:Gary Iskak Tewas Karena Kecelakaan Tunggal, Pohon Tua Jadi Saksi Bisu
Salah satu netizen menyampaikan ketidak setujuannya dengan pernyataan Bahlil yang menyebutkan negara maju melakukan eksploitasi sumber daya alamnya.
“Negara maju mana yang eksploitasi alamnya? Yg ada negara maju itu eksploitasi negara lain yang pemimpinnya Bodoh,” tulis Pak Taka dengan akun X@ardianTaka.
“Rakus alam negara di rusak tanpa malu malu lagi yg penting dapat harta. Rakyat mati , susah bukan urusan Gue !?, Machmud Yahya dengan akun X@MachmudYaha ikut menambahkan.
Dalam kesempatan lain, Bahlil saat acara Talkshow Aksi Nyata untuk Bumi Lestari di DPP Partai Golkar, Palmerah, Jakarta Barat, Jumat 28 November lalu menyampaikan rasa duka citanya terhadap korban banjir yang melanda Aceh, Sumut dan Sumbar.
Selai itu Bahlil juga menyampikan akan melakukan penataan kembali regulasi yang terkait dengan pengelolaan lingkungan.
"Saya khususnya di sektor pertambangan akan melakukan tindakan, langkah-langkah yang terukur, untuk bagaimana bisa menjaga pengelolaan tambang yang ramah lingkungan," ucapnya.
BACA JUGA:Berstatus DO, Terduga Pelaku Bullying di SD Internasional Masih Bersekolah: Korban Tuntut Keadilan!
Bahlil juga menyampaikan bahwa pihaknya akan segera melakukan pengecekan terkait tudingan banjir akibat aktifitas tambang ilegal.
Diketahui Aceh, Sumut dan Sumbar mengalami banjir bandang beberapa hari lalu akibat intensitas curah hujan yang tinggi.
Akibatnya, tidak hanya air, namun lumpur dan gelondongan kayu ikut menghantam kampung serta rumah warga.
Pihak BNPB mencatat jumlah korban meninggal dunia imbas banjir bandang dan tanah longsor di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat, mencapai 174 orang hingga Jumat 28 November sore.
BACA JUGA:Kalender Desember 2025: Tanggal Merah, Hari Besar Nasional dan Internasional
BACA JUGA:Kampung Berseri Astra Enggros Dorong Pemulihan Ekosistem Kampung dan Berdayakan Kampung Adat Papua