Sore Mencekam di Pelosok Agam, 2 Desa Tenggelam Banjir Bandang

Selasa 02-12-2025,20:00 WIB
Reporter : Abdullah Sani
Editor : M. Ichsan

AGAM, DISWAY.ID-- Kamis sore, 27 November 2025, menjadi hari terkelam bagi masyarakat Desa Salareh Aia Timur, dan Desa Salareh Induk, di Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.

Sekitar pukul 17.30 WIB, air dan lumpur pekat meluncur tanpa ampun dari atas bukit, mengubah sungai kecil yang semula hanya selebar 10 meter menjadi lautan lumpur mengerikan sepanjang 500 meter. 

BACA JUGA:Dorong Efisiensi Energi, AZKO Perluas Program Berbagi Cahaya ke 80 Kota

BACA JUGA:SELMA Resmi Buka di Rawalumbu Bekasi, Hadirkan Furnitur Hemat dan Stylish Masa Kini

Bencana yang oleh warga disebut galodo ini datang dengan kekuatan yang belum pernah disaksikan oleh para tetua desa, menyeret dan menenggelamkan tiga kampung di pelosok Kabupaten Agam dalam sekejap.

Bagi warga seperti Izul, kengerian itu masih melekat kuat. Peristiwa mencekam itu didahului hujan deras yang tak berhenti selama hampir dua pekan. 

Namun, menjelang petang, suara gemuruh aneh yang disangka beberapa warga sebagai helikopter tiba-tiba terdengar dari arah hulu sungai. 

"Suaranya seperti helikopter. Kemudian air bah menghempas permukiman. Bunyinya juga kadang seperti bom meledak," kenang Izul seperti dikutip dari Disway Riau. 

BACA JUGA:The Founder5 II Siap Tampil di Istora, Penonton Bisa Saksikan Live Streaming Eksklusif di Vidio

BACA JUGA:Pilihan Karier Cerah Mahasiswa Prodi Informatika di Blockvest Goes To Campus: Crypto, AI, dan Blockchain

Suasana sontak berubah dari senja menjadi mimpi buruk yang tak terbayangkan. Sebab, peristiwa sebesar ini baru pertama kalinya dalam sejarah di Agam.

"Kata orang-orang tua disini, baru sekali ini galodo (air dan lumpur) datang dengan sangat besar. Ada 2 desa yang rumahnya di pinggir sungai tenggelam," kata Zul, salah satu warga desa.

Kekuatan air bah tersebut digambarkan luar biasa, melambung melebihi tinggi pohon kelapa. 

Dalam waktu singkat, rumah-rumah yang berada di Kampung Pilih, Kampung Jambak, dan Sawah Laweh, tiga desa yang paling parah terdampak di Kecamatan Palembayan, rata dengan tanah kuning atau terseret arus deras. 

BACA JUGA:Kondisi Terkini Jalur Aceh Tamiang dari Medan, Kebut Distribusi Logistik Banjir Sumatera

Kategori :