Namun Prabowo menilai langkah menuju kemandirian energi harus tetap dilakukan secara terencana.
“Tiap kali saya kasih instruksi B50 atau B60, nanti ada pakar-pakar keekonomian bilang harganya begini, harganya begitu. Tapi kalau kita tidak hati-hati, jika pabrik-pabrik pengolahan tidak siap, kalau terjadi apa-apa, baru kita nanti merasakan dampaknya,” ujarnya.
BACA JUGA:BGN Terkesima SPPG Margomulyo Seyegan Ubah Limbah MBG Jadi Bio Solar dan Pupuk
Lebih lanjut, Prabowo menyinggung situasi di Sumatera, yang saat ini dilanda bencana alam, sebagai contoh betapa rumitnya distribusi energi ketika infrastruktur terdampak.
“Sekarang dengan bencana di Sumatera, saya lihat bagaimana repotnya kita mengantar BBM ke daerah-daerah bencana. Jembatan putus, BBM harus kita naikin pesawat, sebagian lewat kapal,” katanya.
Menurutnya, kondisi tersebut semakin menegaskan urgensi membangun sistem energi nasional yang lebih mandiri, efisien, dan tidak bergantung pada situasi geopolitik global.