“Ada unsur sains, tapi saya melihatnya juga sebagai bentuk karma. Banyak komunitas yang pernah mendapat teguran, tapi kurang mengindahkan,” jelasnya.
Meski banyak prediksi berat, Gendis tetap membawa kabar baik.
"Timbangan tahun 2026 lebih berat ke arah positif. Ada peningkatan energi baik dibanding 2025 yang terasa berat,” ungkapnya.
Bang Gion pun sependapat bahwa selama pemimpin menjalankan amanah dan nilai-nilai agama, Indonesia memiliki peluang besar untuk berkembang.
BACA JUGA:Prabowo Direncanakan Bakal Datangi Kembali Lokasi Banjir Sumatera, Kebut Tangani Akses Terisolir
Prediksi Ekonomi: 2025 Berat, 2026 Mulai Stabil
Sebagai mahasiswa S2 di Leiden, Gendis juga menilai kondisi ekonomi secara makro.
“2025 itu dardor, berat. Tapi 2026 insyaallah jadi tahun perbaikan. Biasanya sebelum diberi yang lebih baik, kita diuji dulu,” tuturnya.
Prediksi Transportasi 2026: Udara, Laut, dan Darat Perlu Diwaspadai
-
Transportasi Laut
Gendis menilai Indonesia sebagai negara kepulauan perlu memperkuat sektor transportasi laut.
“Saya melihat ada dukungan besar untuk penguatan sektor laut,” ujar Gendis.
-
Transportasi Udara
Bang Gion menambahkan prediksi cukup berat mengenai dunia penerbangan.
“Ada ujian pesawat di awal 2026, antara Februari–Maret. Tidak besar, tapi ada korban. Penyebabnya kondisi fisik pesawat,” ungkapnya.
Ia menekankan pentingnya perawatan dan revitalisasi armada udara secara serius.
BACA JUGA:Mencekam! Aceh Tamiang Gelap Gulita Bak Kota Zombie, Warga Bertahan Hidup dari Genangan Banjir
-
Transportasi Darat
Untuk darat, peringatannya lebih mengarah pada kecelakaan bus, terutama yang mengangkut pelajar untuk study tour.
“Korban cukup banyak. Bukan karena teknis saja, tapi sopir mengantuk dan kondisi emosional masyarakat yang mudah stres,” jelasnya.