MAGELANG, DISWAY.ID - Kota Magelang menjadi tuan rumah terakhir Festival SenengMinton 2025, yang digelar di GOR Djarum Magelang pada Kamis, (11/12).
Festival ini merupakan program pengenalan bulutangkis untuk siswa kelas 1–3 SD yang diinisiasi Pengurus Provinsi (Pengprov) PBSI Jawa Tengah dan Bakti Olahraga Djarum Foundation.
BACA JUGA:Festival SenengMinton Purwokerto 2025 Ajak Bakat Muda Cinta Bulu Tangkis Sejak Dini
Festival SenengMinton menghadirkan pembinaan olahraga usia dini dengan pendekatan edukatif dan menyenangkan, sekaligus menumbuhkan minat serta kecintaan anak-anak terhadap bulutangkis. Gelaran di Magelang diikuti 480 siswa dari 16 SD dan MI, menutup rangkaian festival sepanjang 2025 yang sebelumnya digelar di Kudus (23-24 Juni), Solo (23 September), Purwokerto (8 November), dan Semarang (20 November). Total peserta yang mengikuti Festival SenengMinton ini sebanyak 2.266 peserta.
Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin menjelaskan bahwa Festival SenengMinton merupakan bagian dari strategi pembinaan usia dini untuk menjaga kesinambungan regenerasi atlet bulutangkis Indonesia. Dengan metode berbasis permainan yang menyenangkan, program ini diharapkan dapat menumbuhkan minat dan kecintaan siswa terhadap bulu tangkis sejak tahap awal.
“Regenerasi dan pembinaan atlet adalah proses jangka panjang yang tidak bisa diperoleh secara instan. Prosesnya harus dimulai secara konsisten sejak usia dini. Festival SenengMinton menjadi sarana pengenalan bulutangkis yang edukatif dan mudah diterima siswa, sehingga kecintaan pada olahraga dapat tumbuh lebih dahulu sebelum memasuki tahap latihan yang lebih serius,” ujar Yoppy.
Ketua Umum Pengprov PBSI Jawa Tengah, Basri Yusuf menyebut penyelenggaraan Festival SenengMinton di lima kota menuai animo positif dari peserta, guru maupun orang tua. Sepanjang perlombaan fun games itu berlangsung, ratusan siswa-siswi menyemarakkan gelaran terakhir Festival SenengMinton di Kota Sejuta Bunga. Hal ini menjadi angin segar yang melambungkan optimisme dalam menjaga mata rantai regenerasi atlet bulutangkis khususnya di Jawa Tengah.
Menurut Basri, tingginya minat siswa menunjukkan bahwa pendekatan pengenalan bulutangkis di tingkat sekolah dasar merupakan langkah yang efektif untuk menjangkau lapisan grassroot yang selama ini belum tersentuh pembinaan formal.
BACA JUGA:Festival SenengMinton 2024 Seri 2 Sukses Dihelat, Tumbuhkan Minat Olahraga Badminton
Ia menilai kehadiran festival ini bukan hanya membuka akses lebih luas bagi siswa-siswi untuk mencoba bulutangkis, tetapi juga memberikan keyakinan baru bagi PBSI bahwa upaya memperkuat mata rantai regenerasi atlet di Jawa Tengah berada pada jalur yang tepat.
“Antusiasme para peserta untuk berkenalan dengan olahraga bulutangkis sangat luar biasa. Ini merupakan impian kami, karena selama ini pembinaan dilakukan oleh klub, sekarang kami bisa menjamah banyak sekolah. Hal ini adalah kesempatan bagus untuk menjaring atlet berbakat sejak dini, karena kita berharap mata rantai regenerasi atlet bulutangkis tidak terputus. Harapan kami, dari ribuan siswa yang telah menjajal permainan di Festival SenengMinton, banyak yang kemudian menekuni dunia bulutangkis.
Selanjutnya, kami akan lebih sering menggalakkan kegiatan seperti ini dan mendorong sekolah untuk menciptakan ekstrakurikuler bulutangkis sehingga minat dan kemampuan siswa terakomodir,” ucap Basri Yusuf.
Festival SenengMinton Magelang 2025 menerapkan sistem perorangan dengan penilaian pemenang berdasarkan catatan waktu tercepat. Untuk peserta kelas 3, terdapat lima jenis rintangan yakni Service to Target, Shuttle Run, Pyramid Shuttlecock, Throwing The Shuttlecock dan Zig Zag Run. Sementara, untuk peserta kelas 1 dan 2, perlombaan Service to Target ditiadakan.
Pada Service to Target, peserta melakukan service lurus dengan memasukkan shuttlecock ke dalam bidang target warna yang ditentukan. Shuttle Run berlari dari titik tengah mengambil kok, kemudian memindahkan ke sisi seberangnya, siswa berhasil menyelesaikan rintangan ialah yang berhasil memindahkan semua kok. Pyramid Shuttlecock, menyusun kok berbentuk piramid sesuai dengan jumlah yang telah ditentukan.