Imigrasi Soekarno Hatta juga melakukan antisipasi penumpukan penumpang di area Imigrasi saat libur Nataru.
Galih menjelaskan bahwa pihaknya melakukan redesain alur pelayanan Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) untuk mengurai potensi bottleneck.
Hal ini dilakukan berdasarkan evaluasi penerapan aplikasi All Indonesia yang mulai banyak digunakan pelaku perjalanan.
BACA JUGA:James Riady Tegaskan Jangan Takut Hadapi 2026: Indonesia Punya Kekuatan yang Dunia Tak Punya
BACA JUGA:BGN Beri Peringatan Korektif untuk SPPG Kuta–Kuta 02
"Kami melihat beberapa titik terjadi kepadatan. Karena itu kami melakukan penguraian serta re-desain agar lebih mengalir dan seamless. Harapannya saat volume penumpang meningkat, alur pelayanan tetap lancar," tutur Galih.
Tak hanya itu, Imigrasi Soekarno Hatta juga memperketat pengawasan Orang Asing yang dilakukan bidang Inteldakim. Menurut Galih, pengawasan terhadap warga negara asing tetap menjadi prioritas.
"Pngawasan tetap berjalan. Orang asing yang tidak diinginkan tetap menjadi subjek penindakan. Untuk memastikan sistem berjalan lancar, kami memiliki fast response karena telah bertransformasi dari analog ke digital," jelasnya.
BACA JUGA:Hancur Hati Diana saat Dikabari Orang Tua Siswa Lain: Anak Saya Kecelakaan, Ketabrak Mobil MBG
BACA JUGA:Konten Kreator RESBOB Dilaporkan ke Polda Metro Usai Hina Suku Sunda!
Imigrasi Soekarno Hatta memprediksi adanya tren kenaikan penumpang pada periode Nataru kali ini.
Jumlah kenaikan penumpang kedatangan di tahun 2025 sekitar 4,12 persen dan penumpang keberangkatan naik 8,68 persen dibandingkan tahun lalu.
"Trennya naik," kata Galih.
Kenaikan penumpang internasional ini, kata dia, terlihat dari adanya kenaikan penerbitan paspor dan tren peningkatan data perlintasan internasional dari November ke Desember 2025.
"Puncak kedatangan dan keberangkatan diperkirakan mulai terjadi pada 22 Desember 2025 atau dimulainya libur Nataru," ucapnya.
BACA JUGA:Andi Bayou Museum Ingin Jadikan Pameran Arsip 'Beyond The Notes' Agenda Tahunan