Kelompok advokasi AS sampaikan belasungkawa ke Australia, dorong pengendalian senjata
BACA JUGA:Natanyahu Pecat Menteri Pertahanan Israel Karena Minta Warga Yahudi ultra-Ortodoks Masuk Wamil
Organisasi advokasi pengendalian senjata di Amerika Serikat menyampaikan belasungkawa kepada para korban penembakan di Bondi Beach, Australia, di tengah situasi AS yang juga diguncang penembakan massal pada akhir pekan ini.
“Hati kami bersama para korban, orang-orang tercinta mereka, serta komunitas Yahudi—di Australia dan di seluruh dunia—saat mereka menghadapi aksi kekerasan senjata massal yang dipicu kebencian dan begitu mengerikan ini,” tulis kelompok Everytown for Gun Safety di media sosial.
Berdasarkan perkiraan Everytown, tingkat kekerasan senjata api di AS 26 kali lebih tinggi dibandingkan negara-negara berpenghasilan tinggi lainnya.
BACA JUGA:Ribuan Pemukim Israel Terobos Masjid Al Aqso, Rayakan Paskah Yahudi
Pada akhir pekan ini saja, penembakan di universitas bergengsi Ivy League, Brown University, di AS, menewaskan dua orang dan melukai sembilan lainnya. Organisasi nirlaba Gun Violence Archive memperkirakan bahwa hingga saat ini sudah terjadi 391 penembakan massal—dengan empat korban atau lebih—yang dilaporkan di AS sepanjang tahun ini.
Tingginya angka kekerasan senjata tersebut membuat sejumlah aktivis merefleksikan upaya Australia dalam membatasi kepemilikan senjata sebagai model yang patut ditiru.
“Sepuluh orang tewas akibat penembakan antisemit di Bondi Beach, Sydney. Ini adalah penembakan massal paling mematikan di Australia sejak 1996, ketika serangan Port Arthur memicu reformasi besar-besaran terkait senjata api,” kata Kris Brown, Presiden kelompok Brady di AS yang berupaya mengakhiri kekerasan senjata.