Menurutnya, pemanfaatan rumah kaca dan produksi pangan lokal di sekitar dapur MBG Polri merupakan praktik baik yang patut diapresiasi.
"Target Indonesia sangat ambisius. Negara ini besar, penduduknya banyak, dan tantangannya tidak kecil. Bahkan kami tidak yakin ada program makanan sekolah yang seambisius ini di dunia. Karena itu, kami siap mendukung agar implementasinya berjalan semulus mungkin," ujarnya.
Sementara Kasatgas MBG Polri, Irjen Nurworo Danang menegaskan pihaknya mengoptimalkan kekuatan organisasinya untuk mempercepat pemerataan layanan MBG di seluruh Indonesia.
BACA JUGA:Pertamina Bentuk Satgas Nataru 2026, Pasokan BBM-LPG Aman se-Indonesia?
BACA JUGA:Kemenkop Gerakkan Koperasi Peduli Korban Bencana Sumatera
"Polri memanfaatkan keberadaan 508 Polres yang tersebar di seluruh Indonesia untuk percepatan pembangunan SPPG. Kami mendorong setiap Polres bersama masyarakat minimal membangun satu SPPG agar pelayanan Makan Bergizi Gratis dapat menjangkau seluruh penerima manfaat secara cepat dan merata," ucapnya.
Dijelaskannya, Mabes Polri telah membentuk Gugus Tugas MBG secara berjenjang, mulai dari tingkat Mabes Polri, Polda, hingga Polres.
Gugus tugas ini bertugas memastikan seluruh dapur SPPG dikelola sesuai standar pemerintah, dilengkapi SOP ketat, pemeriksaan keamanan pangan oleh Dokkes Polri, serta sistem pengendalian mutu dari pusat hingga daerah.
Tak hanya fokus pada kualitas dan keamanan pangan, Polri juga mengintegrasikan nilai budaya dan kearifan lokal melalui pengembangan menu Nusantara di setiap dapur SPPG.
Melalui keterlibatan aktif dalam Program MBG, Polri menegaskan peran Bhayangkara tidak hanya sebagai penjaga keamanan dan ketertiban, tetapi juga sebagai garda terdepan dalam mengawal kualitas gizi dan masa depan generasi bangsa, sejalan dengan visi besar Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.