JAKARTA, DISWAY.ID -- Persidangan kasus narkoba yang menjerat aktor Ammar Zoni kembali menghadirkan fakta mengejutkan.
Dalam sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, saksi bernama Randi Iswahyu mengungkap dugaan keterlibatan finansial Ammar dalam peredaran narkoba di dalam Rumah Tahanan (Rutan).
Randi hadir sebagai saksi mahkota, dan menyebut adanya aliran dana besar yang masuk ke kantong Ammar dari setiap transaksi narkoba.
BACA JUGA:1.086 Personel Polri Masuk Mutasi, 35 Polwan Dapat Promosi
BACA JUGA:Promo Indomaret Terbaru 20 Desember 2025, Jelang Natal Harga ABC Syrup Special Cuma Rp23.000
Randi menyatakan bahwa Ammar Zoni diduga menerima keuntungan Rp10 juta, untuk setiap 100 gram sabu yang diedarkan.
Transaksi ini disebut terjadi saat Ammar masih menjalani penahanan terkait kasus sebelumnya.
"Ammar Zoni mendapatkan sabu sebanyak 100 gram dari saudara Andre. Barang itu sudah diedarkan di dalam Rutan," ujar Randi di persidangan, Jumat, 19 Desember 2025.
"Dia menerima upah Rp10 juta untuk 100 gram itu, khusus untuk terdakwa Ammar," tambahnya.
Peran Ammar dalam Jaringan Narkoba
BACA JUGA:Langkah Pemerintah Tutup Korporasi Penyebab Banjir Sumatera Didukung GAMKI
BACA JUGA:Update Prakiraan Cuaca Jakarta 20 Desember 2025, BMKG Prediksi Turun Hujan!
Kesaksian Randi memperkuat dugaan bahwa keterlibatan Ammar bukan sekadar sebagai pengguna, melainkan juga berperan dalam sirkulasi narkoba di dalam Rutan.
Saksi memaparkan bagaimana komunikasi dan pembagian uang dilakukan, yang menjadi perhatian Jaksa Penuntut Umum (JPU) untuk mendalami motif ekonomi di balik kasus ini.
Randi juga menyebut Ammar dan rekannya menggunakan aplikasi Zangi untuk berkomunikasi selama di Rutan.
"Barang diserahkan ke Rifaldi, diperlihatkan ke Ammar, lalu dibagi 50 gram untuk Ko Andi dan 50 gram untuk Rifaldi. Ammar juga berkomunikasi langsung dengan Andre lewat aplikasi," jelasnya.