JAKARTA, DISWAY.ID-- Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan bahwa rotasi dan mutasi jabatan di lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) merupakan hal yang rutin dan wajar dilakukan sebagai bagian dari dinamika organisasi.
Menurut Kapolri, rotasi dilakukan seiring berakhirnya masa dinas sejumlah perwira, kebutuhan promosi jabatan, hingga kenaikan pangkat anggota Polri.
BACA JUGA:Danantara dan BUMN Kerahkan 1.066 Relawan untuk Pemulihan Banjir-Longsor
BACA JUGA:Bahlil Ungkap Kendala Listrik di Empat Kabupaten Aceh Belum Pulih Sepenuhnya
Karena itu, institusi Polri secara berkala menyusun rencana mutasi dan rotasi jabatan.
"Secara rutin institusi Polri melaksanakan kegiatan rotasi ataupun mutasi. Apalagi kalau ada yang berakhir masa dinasnya, kemudian harus dilakukan pergantian, atau ada yang waktunya dipromosikan dan naik pangkat," katanya kepada awak media, Sabtu 20 Desember 2025.
Kapolri menyampaikan, dalam penyusunan mutasi tersebut, Polri juga mempertimbangkan berbagai masukan yang berkembang dalam diskusi bersama Tim Reformasi Polri.
BACA JUGA:Wow! Ada Keterlibatan Oknum Jaksa Lain dalam Kasus Pemerasan WN Korsel?
BACA JUGA:Kejagung Tegaskan Tak Intervensi OTT KPK di HSU, Dua Jaksa Terjaring Dugaan Pemerasan
Sejumlah aspek menjadi perhatian, mulai dari penerapan sistem merit, kesetaraan gender, hingga pemberian ruang pengembangan karier yang adil bagi seluruh anggota.
"Masukan-masukan dari tim reformasi terkait isu gender, merit sistem, dan hal-hal yang menjadi perhatian publik tentu menjadi pertimbangan dalam setiap kebijakan mutasi," terangnya.
Dalam mutasi terbaru, Kapolri menyoroti penempatan Polisi Wanita (Polwan) pada sejumlah posisi strategis, khususnya di Direktorat Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) serta Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
BACA JUGA:Atlet Indonesia Penyumbang Medali Emas Terbanyak di SEA Games 2025, Siapa Dia?
BACA JUGA:Jaga Standar Mutu MBG, SPPG Dulomo Libatkan Ahli Gizi dan Chef Bersertifikat BNSP
"Kami mengisi jabatan Direktorat PPA dan TPPO secara spesifik dari rekan-rekan Polwan. Ini diharapkan dapat menjawab harapan masyarakat terkait layanan khusus yang memang membutuhkan pendekatan berbeda," bebernya.