Kado Hari Ibu, Menteri PPPA Latih Korban Bencana Sumatera Merias Pengantin

Minggu 21-12-2025,15:59 WIB
Reporter : Hasyim Ashari
Editor : Fandi Permana

JAKARTA, DISWAY.ID - Menjelang peringatan Hari Ibu yang jatuh pada 22 Desember, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi memberikan kado istimewa bagi para perempuan penyintas bencana di Sumatera.

Bukan berupa barang sekali pakai, kado kali ini hadir dalam bentuk Pelatihan Penata Rias Pengantin sebagai upaya memulihkan ekonomi keluarga dan membangun kemandirian.

BACA JUGA:KLH Segel 5 Perusahaan Tambang Pemicu Banjir Sumatera: Berlokasi 500 Meter dari Rumah Warga!

BACA JUGA:Pelukis di Pasar Baru Kenang Masa Kejayaan Kartu Ucapan Nataru, Kini Mati Ditelan Android

Program ini dirancang khusus untuk memberikan keterampilan praktis kepada para ibu yang terdampak bencana alam, agar mereka memiliki modal keahlian untuk membuka usaha mandiri di tengah masa pemulihan.

Menteri Arifah Fauzi mengaku tidak sedikit perempuan di daerah Sumatera yang ingin membuka bisnis sebagai penata rias pengantin.

"Dan pelatihan-pelatihan kemarin baru ada pelatihan tata rias untuk mereka bisa menjadi modal make up artist ya. Jadi kalau anak-anak mau wisuda di situ dari sekolahnya bisa mulai dari situ, bahkan ada yang berminat untuk menjadi perias pengantin," ujar Menteri Arifah saat sesi Media Briefing, Minggu 21 Desember 2025.

Selain penatas rias, Menteri Arifah juga mengaku bahwa perempuan di daerah Sumatera juga diberikan pelatihan inovasi memasak kue dengan berbahan dasar ikan.

"Kemudian kita juga bekerjasama dengan berbagai pihak ada pelatihan pembuatan apa kemarin nama kuenya ya yang bahan utamanya dari ikan," kata Arifah Fauzi.

"Dan waktu itu kemarin itu ada kesepakatan jadi kalau ada arisan ada acara tidak membeli kue dari tempat lain tapi membeli dari hasil yang mereka pelajari," sambungnya.

BACA JUGA:Merayakan Hari Ibu dengan #KembaliKeDapur, Fery Farhati Curhat Istimewanya Masakan Rumah

Peringatan Hari Ibu tahun ini menjadi momentum nyata bagi Kementerian PPPA untuk memperkuat peran perempuan sebagai tiang ekonomi keluarga, sekaligus memastikan bahwa penyintas bencana tidak terlupakan dalam proses pembangunan kembali.

"Jadi kita ingin membangkitkan kembali semangat dan kita akan menentukan blueprint pergerakan perempuan Indonesia hingga tahun 2045," kata Arifah.

"Jadi nanti siapa pun menterinya, pergantian menterinya dari satu periode ke periode berikutnya sampai 2045 yang akan kita capai itu sudah kita rumuskan bersama-sama sehingga ada benang merahnya dari apa yang kita lakukan saat ini hingga nanti tahun 2045," pungkasnya.

Kategori :