JAKARTA, DISWAY.ID-- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah menyerap hasil pertanian dari daerah yang terdampak bencana banjir bandang dan longsor di Sumatera.
Hasil bumi dari daerah bencana yang ditampung Jakarta salah satunya dari Aceh yakni komiditi cabai.
BACA JUGA:Milad Pertama WAZIN, Perempuan Azhariyah Satukan Isu Kesehatan Mental dan Galang Dana Kemanusiaan
BACA JUGA:Akhir Tahun Lebih Irit! AHASS Tebar Diskon 25 Persen Jasa Servis Motor Matic
Direktur Utama Perumda Pasar Jaya, Agus Himawan, menjelaskan, cabai asal Aceh dijual di bawah harga pasaran yakni Rp40 ribu per kilogram (Kg).
Sementara harga pasar cabai di Jakarta dapat mencapai Rp50 per Kg hingga Rp60 ribu per kilogram.
"Cabai tersebut didistribusikan ke seluruh gerai Pasar Jaya di Jakarta dengan kualitas yang telah melalui pengawasan ketat keamanan pangan," ujar Agus di Pasar Senen, Jakarta Pusat pada Senin, 22 Desember 2025.
Di tempat yang sama, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno mengatakan, Penyerapan hasil bumi khususnya Aceh, telah terdistribusi dengan baik ke pasar-pasar di bawah pengawasan Perumda Pasar Jaya.
BACA JUGA:Cek Syarat Klaim Saldo DANA Gratis Rp222.000 dari DANA Kaget Sore Ini, Dijamin Cair ke E-Wallet
BACA JUGA:SMBC Indonesia Tanam Ribuan Pohon di Garut, Aksi Nyata Jaga Lingkungan
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno mengungkapkan, penyerapan hasil pertanian tersebut sekaligus untuk memenuhi kebutuhan pangan selama periode Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).
"Melalui Perumda Pasar Jaya, Pemprov DKI berkomitmen menampung hasil panen berikutnya dari berbagai wilayah terdampak bencana di Sumatra. Kami sudah memulai sejak Jumat lalu dengan membeli cabai hasil bumi Aceh," kata Rano.
Dampak penyerapan hasil bumi dari daerah terdampak bencana di Sumatera, pasokan dan stok pangan di Jakarta dalam kondisi aman bahkan mencukupi hingga Januari 2026.
Secara umum, harga pangan juga terpantau relatif stabil, meskipun terdapat kenaikan pada beberapa komoditas, seperti ayam dan telur.