Bintang 2025

Rabu 31-12-2025,04:23 WIB
Oleh: Dahlan Iskan

Berita terbaik sepanjang tahun 2025 adalah ini: PT PAL dengan dirutnya, Kaharuddin Djenot. Itulah ''Bintang 2025''. Anda bisa punya bintang sendiri. Silakan pilih.

Perusahaan pembuat kapal perang itu berubah drastis: bukan hanya kinerja perusahaannya, juga artinya bagi Indonesia.

Lokasi perusahaan itu di dekat pangkalan TNI-AL, Ujung, Perak, Surabaya. Saat Kaharuddin menerima amanah sebagai dirut baru, PT PAL dalam kondisi Kol 5 (kolektibilitas 5). Artinya: macet. Sudah waktunya dinyatakan pailit, dilelang, dan dilikuidasi. PT PAL sudah lama tidak bisa memenuhi kewajibannya kepada bank dan pihak ketiga lainnya.

Hanya dalam tiga tahun keuangan PT PAL bisa kembali sehat. Bukan saja sembuh tapi sudah bisa lari cepat.

Dibanding zaman paling sehatnya dulu pun sudah lebih baik 10 kali lipatnya. PT PAL pernah sehat, lalu sakit kronis yang amat akut –saya pun tidak mampu menyehatkannya.

Baru-baru ini saya meninjau PT PAL –sebelum Natalan ke Sidikalang, Sumut. Saya bertemu Dirut Kaharuddin Djenot. Saya ingin tahu apakah yang dikatakan Kaharuddin empat tahun lalu berhasil diwujudkan. Waktu itu saya ajak Kaharuddin podcast. Ia mengungkapkan begitu banyak rencana kerja. Sangat muluk. Ambisius.

Ternyata semua yang ia katakan terlaksana. Bahkan jauh lebih maju. Ia seperti menyulap rongsokan PT PAL menjadi emas. Itu karena ia bukan dirut biasa. Ia dirut perusahaan kapal yang punya keahlian mendesain kapal. Kapal apa saja. Termasuk kapal perang. Bahkan mahkotanya kapal perang: kapal selam.

Ibarat petani ia bisa mencangkul, membajak, menyemai benih, menanam, memanen, menggilingnya jadi beras, memasaknya jadi nasi, sekaligus mampu menjual nasi itu.

Kalau yang ia buat kapal selam konvensional mungkin tidak tercipta sejarah baru. Yang ia buat di PT PAL adalah kapal selam era baru: kapal selam tanpa awak atau kapal selam autonomous (KSOT). Biaya produksinya pun menjadi sangat murah. Biaya membuat satu kapal selam konvensional bisa untuk memproduksi 30 kapal selam tanpa awak made in Kaharuddin.

Tahun depan, dimulai lusa, PT PAL akan memproduksi 30 kapal selam tanpa awak. Produk pertamanya sudah selesai diuji coba Oktober lalu. Sukses. Termasuk ketika meluncurkan senjata torpedo ke sasaran tembak di bawah permukaan air.


Kementerian Pertahanan mencatat sejarah baru dalam industri pertahanan nasional melalui peluncuran dan uji coba torpedo Kapal Selam Otonomous (KSOT) di Koarmada II, Surabaya, Kamis (30/10).--Kementerian Pertahanan

Bayangkan: tiba-tiba saja Indonesia punya 30 kapal selam. Siapa yang mengira. Negara konsumen ini bisa menjadi produsen.

Dengan 30 kapal selam praktis semua ''pintu masuk'' perairan Indonesia bisa dijaga oleh kapal selam bertorpedo.

Di produk pertama yang saya lihat itu, satu kapal selam membawa empat torpedo. Dua di kanan, dua di kiri. Di produksi selanjutnya, satu kapal selam bisa membawa delapan torpedo. Torpedonya pun buatan PAL sendiri.

Kapal selam tanpa awak itu bisa diparkir di bawah laut berbulan-bulan. Tanpa perlu mengapung. Tidak perlu takut kehabisan oksigen. Atau kehabisan bahan pangan. Tidak ada manusia di dalamnya. Mata dan telinga di kapal itu semuanya artificial intelligence.

Tenaga di kapal itu mengandalkan baterai. Tidak perlu takut low bat. Kalau isi baterainya berkurang bisa di-charging di bawah laut. Charging terjadi otomatis setiap saat diperlukan.

Di bagian bawah kapal selam dilengkapi turbin. Penggerak turbinnya alami: arus bawah laut. Arus air laut itulah yang memutar turbin. Turbin yang memutar membuat generator memutar: menghasilkan listrik –dipakai charging baterai kapal selam tanpa awak.

Tiba-tiba saja Indonesia menjadi negara produsen kapal selam. Secara masif pula. Tiba-tiba saja kapal selam model lama tidak begitu relevan lagi. Negara-negara yang tidak kaya pun akan bisa membeli kapal selam. Indonesia langsung bisa menjadi eksporter kapal selam.

Kini seluruh galangan kapal yang ada di PT PAL sedang diperbarui. Kapasitasnya dinaikkan. Kalau dulu sebulan hanya bisa membuat 15 blok, kini sudah bisa 40 blok. Tahun 2027 meningkat menjadi 100 blok/bulan.

Kalau itu terwujud, kata Kaharuddin, PT PAL sudah setara dengan galangan kapal terbesar milik Jepang –tempat Kaharuddin memperoleh gelar S-1, S2, dan S-3 di bidang perkapalan.

Anda sudah tahu: pembuatan kapal itu dilakukan per blok. Dikerjakannya di atas tanah. Setelah semua blok selesai dibuat, barulah disambung-sambung menjadi satu kapal. Satu kapal kecil terdiri dari 20 blok. Kapal besar, kelas Panamax (bisa melewati terusan Panama), terdiri dari sekitar 110 blok.

Rencana PAL selanjutnya: seluruh galangan kapal milik BUMN digabung ke dalam PT PAL. Bahkan PAL berencana menggandeng seluruh galangan kapal swasta di Indonesia. Mereka akan menjadi satu koordinasi: Indonesia Maritime Incorporated.

Pasar kapal Indonesia sangat besar. Selama ini lebih banyak impor. Kalau semua kapal yang diperlukan Indonesia buatan Indonesia maka industri maritim akan hidup –BUMN maupun swastanya.

Diam-diam saya bersyukur Kaharuddin Djenot batal jadi pimpinan Danantara. Ia sudah pernah di-SK-kan menjadi CEO Danantara. Tapi batal sebelum dilantik.

"Bolehkah saya bersyukur seperti itu –meskipun Anda sendiri mungkin sempat kecewa?"

"Boleh," katanya lantas tersenyum. Saya sulit memaknai senyumannya itu.(Dahlan Iskan)

Indonesia kini bisa membuat sendiri Kapal Selam Tanpa Awak dan Kapal Perang Merah Putih lewat PT PAL. Penasaran siapa sosok di balik terobosan luar biasa ini? Ikuti ceritanya di podcast terbaru Energi Disway, di bawah ini 

Komentar Pilihan Dahlan Iskan Edisi 30 Desember 2025: Gegeran Gergeran

Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺

DARI LUAR NU: ILAJ YANG TIDAK DIAJARKAN DI KAMPUS.. Sebagai orang luar NU, banyak yang melihat islah NU itu unik, bahkan agak membingungkan. Di luar sana, konflik organisasi biasanya diselesaikan dengan surat somasi, konferensi pers, dan deadline hukum. Di NU, diselesaikan dengan sowan, duduk lesehan, dan diam cukup lama sampai emosi kehabisan bensin. Bagi orang luar, ini tampak tidak efisien. Tidak tegas. Tidak hitam-putih. Tapi justru di situlah keistimewaannya. NU tidak sedang mencari pemenang, melainkan menjaga warisan. Bukan siapa yang menang argumen, tapi siapa yang paling mampu menahan diri. Orang luar mungkin bertanya.. “Masalahnya selesai beneran atau hanya disimpan?” Jawaban NU sederhana: yang penting jamaah tetap tenang. Karena dalam tradisi NU, ketenangan umat lebih penting daripada kepuasan ego elite. Islah NU tidak lahir dari meja rapat ber-AC. Tapi dari kesadaran kolektif bahwa organisasi ini terlalu besar untuk dipertaruhkan oleh satu konflik. Dari luar, ini terasa sejuk. Seperti hujan sore: tidak menghapus debu sepenuhnya, tapi cukup untuk menurunkan panas. Dan bagi orang luar, itu sudah lebih dari cukup.

Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺

DARI KACA MATA PEMERINTAH: NU ITU EKOSISTEM.. Dari sudut pandang pemerintah, islah NU itu kabar baik yang tidak perlu dirayakan berlebihan, tapi sangat layak disyukuri diam-diam. Sebab NU bukan sekadar ormas. NU itu ekosistem. Kalau NU batuk, negara bisa ikut pilek. Pemerintah tentu paham, konflik di NU bukan konflik kecil. Tapi justru di situlah letak ketenangannya: NU punya mekanisme internal yang bekerja tanpa perlu dipanggil polisi, jaksa, atau menteri koordinator. Negara cukup menonton dari jauh, sambil berharap.. “Mudah-mudahan selesai sendiri.” Dan ternyata, selesai. Bagi pemerintah, NU yang islah berarti stabilitas sosial tetap terjaga. Tidak ada gelombang bawah yang liar. Tidak ada keresahan massal. Tidak ada energi umat yang bocor ke mana-mana. Ini jenis stabilitas yang tidak bisa diatur lewat peraturan pemerintah. Uniknya, pemerintah tidak perlu ikut campur, tapi ikut merasakan manfaatnya. Ini win-win paling sunyi. Tidak ada pidato, tidak ada baliho, tidak ada klaim prestasi. Tapi dampaknya nyata. Kalau boleh jujur, mungkin ini pelajaran halus dari NU kepada negara. Bahwa konflik besar tidak selalu butuh intervensi keras. Kadang cukup kiai sepuh, teh hangat, dan kesadaran bahwa bangsa ini terlalu mahal untuk diributkan terus.

rid kc

Gegeran ini kayaknya memang disengaja istilah politiknya test ombak massa NU. Ternyata massa NU solid. Massa NU bisa menekankan siapapun tak peduli jajaran pengurus Syuriah maupun Tanfidziah. Disinilah letak kekuatan massa NU. Ini adalah modal 2029 untuk bergaining politik. Mungkin begitu bagi para politisi yang masuk di struktural NU.

sinung nugroho

Sangat susah untuk rebutan jabatan di Muhammadiyah, karena proses pemilihan berjenjang dari cabang, daerah, wilayah dan muktamar. Masing-masing jenjang memilih 13 nama dari puluhan nama yg disusun PP atas masukan daerah/wilayah. Jadi cabang memilih 13 nama yang dibawa ke daerah, daerah memilih 13 nama dari usulan masing-masing cabang dan berjenjang terus sampai muktamar. Di muktamarpun yg dipilih 13 nama dari masih-masing wilayah. Dan pengalaman selama ini, yang kampanye tidak akan dipilih

djokoLodang

-o-- + Halo, saya Ny. Karina. Saya ada janji temu dengan dokter Budiman. - Janji temu Anda pukul 04:00, Ny.Karina. Itu 30 menit yang lalu. + Saya tahu. Biasanya saya juga menunggu dokter selama itu. - Kami tidak menyukai orang tua yang mencoba mengakali sistem yang sudah mapan, bu Karina. --0-

Tiga Pelita Berlian

Seandainya NU tanpa PBNU, apakah NU akan tetap eksis? Seklangkong

Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺

BAGI NU, YANG TERPENTING BUKAN "JALAN KELUAR", TAPI "JALAN MASUK".. Bagi NU, perjalanan terpenting dalam kehidupan berbangsa bukanlah mencari jalan keluar. Jalan keluar hampir selalu ada, sering sudah dirumuskan, bahkan disepakati bersama. Yang jauh lebih menentukan justru jalan masuk. Yaitu pa yang kita bawa ke dalam, nilai apa yang menggerakkan, dan niat apa yang bekerja di balik setiap langkah. Perubahan sejati tidak dimulai dari kebijakan, melainkan dari batin. Dari kesediaan mengoreksi diri, merawat akhlak, dan membersihkan tujuan. Tanpa itu, jalan keluar hanya menjadi prosedur—rapi di atas kertas, rapuh dalam pelaksanaan. NU menempuh jalan ini sejak lama. Mengurus yang tidak tampak: 1). hati, 2). adab, dan 3). kesadaran. Karena bangsa ini bukan kekurangan solusi, melainkan sering kekurangan kedalaman dalam menjalankannya. Struktur bisa dibangun cepat, tetapi karakter hanya tumbuh melalui keteladanan dan kesabaran. Kini, ketika banyak pintu telah terbuka, tugas kita bukan sekadar melangkah keluar, melainkan memastikan siapa yang masuk, dengan niat apa, dan untuk kemaslahatan siapa. Sebab persatuan lahir bukan dari arah yang sama, tetapi dari hati yang sama-sama dijernihkan.

Juve Zhang

Suka ada cerita seseorang yg sudah selesai dengan duniawi....yg selesai itu yg sudah dikubur atau kremasi ...selama masih bernafas konon ambisi tetap mengebu gebu....jadi orang suka mengagungkan seseorang yg dia kenal pun tidak....wkwk...selama nafsu makan nya kuat ....selama nafsu lain la in masih mengebu gebu maka dia akan nyari fulus sampai tahap digotong masuk tanah atau kremasi ....

Echa Yeni

Kalo misal saia jd Pak PraBOWO, akan saya tugaskan 1anak buah tuk khusuz memantau komen(+kompil) CHD. Mayyaann,dpt de idde ammpuh yg kerrenn n pattenn. Dan klo misal ada yg perlu dipinjam/dipakai yg berhubungan dg Jokowi, maka saya H4NYA akan pinjam sbagian namanya yaitu WI nya saja.supaya jika di + / - kan ke namanya jadi WIBAWA. sehingga spt org yg skedar liat macan atao singa aja udah keder/ndredeg(gemetar) duluan seolah-olah dah mau mati sehiga takkan berani berpikir tuk korupsi. Semoga

WIRA

Abah, pada akhirnya, cerpen "Burung Pipit dari Damaskus" nan lalu, kini si burung Pipit di abadikan dalam lembaran uang baru Suriah. Pada nominal tertinggi pula 500 Lira bersanding dengan tangkai-tangkai gandum. Simbol kehidupan dan pangan bagi negeri yang baru lahir kembali.

Jokosp Sp

Setelah ada kesepakatan islah masih ada PR besar, yaitu Muktamar. Dari kemarin masing-masing kekuatan menyusun strategi kemenangannya, harus memenangkan siapa. Siapa yang dianggap benar dan bisa mewakili jalannya NU, bukan orang yang sesat karena sudah disetir Konglomerat dan Orang Politik. Jelas akan ada lawan dari kubu yang berseberangan secara pemikiran politiknya. Ditambah beban "IJON" yang sudah diterima. Peng"IJON" jelas tidak mau kehilangan ikan besar yang sudah mengeluarkan modal besar dari umpan yang sudah disebarnya. Umpan yang sebenarnya sangat kecil dibanding hasil puluhan tahun ke depan yang akan dinikmatinya. Apalagi peng"IJON" tahu benar apa yang diperjuangkan itu punya nilai ratusan trilyun dari lahan batu bara eks KPC yang diberikan ke NU. Tidak ada nilai apa-apanya apa yang sudah ditebar. KPC (Bakri)pun akan kena dampak langsung dari persaingan Investor yang akan masuk di sisi tambangnya. Itu persaingan tidak sehat lewat jalan politik melalui kekuasaan dan dukungan penguasa lama. Kaum Nahdliyin yang masih punya pemikiran waras juga harus lihat siapa investor APN, perusahaan cangkang yang dipakai. Investor tidak mau memperlihatkan langsung group besarnya dalam permainan tambang ini. Tapi siapa pemilik dan groupnya orang jelas tahu, ingat "dunia tambang itu sempit". Di mana anda resign dan ke mana anda masuk, ternyata ketemu juga sama teman-teman lamanya.

ALI FAUZI

MENOLAK DIPANGGIL GUS. Hari ini CHD banyak menyebut kosa kata gus. Mengingatkan saya akan seorag teman di kampung di Jawa Tengah. Dulu. Teman itu putera seorang kyai pengasuh pesantren. Sejak kecil pun dia dipanggil gus. Tapi setelah dewasa dia menolaknya. Sebaliknya dia minta dipnggail dengan sebutan sama dengan warga lainnya. Pendek kata, dia minta diperlakukan sama dengan warga umumnya. "Lho... sampean dipanggil gus itu untuk menghormati abah (ayah) sampean yang kyai," kata saya, beralasan, suatu ketika. Tapi teman saya itu tetap menolak dipanggil gus. "Kalu untuk menghormati ayah saya yang kyai, cukup dengan menjalankan nasihat-nasihat baikya saja, agar kehidupan kita sebagai muslim makin baik,'' jelasnya. Lagi pula, sambungnya, untuk apa kita memberikan perlakuan berbeda hanya karena beda keturunan. Toh manusia lahir tanpa bisa memilih orangtua kita. Dipikir-pikir, benar juga alasan teman saya itu menolak dipanggil gus.

mario handoko

selamat pagi bp mul, bp lp, sobat yea, sobat echa dan teman2 rusuhwan. "ayu aulia pamer penghargaan dari tni ad. usai pelantikannya sebagai tim kreatif kemhan tuai hujatan." demikian berita di teibunnews.com. menurut teman2 rusuhwan. apa ya jasa ayu aulia ini terhadap tni ad. sampai dikasih penghargaan?

Jokosp Sp

Pak Mario........akan ada perdebatan lanjutan malah lebih serius dalam gedung berlantai sembilan. Siapa yang harus dimenangkan?. Tanpa ada tender, tetapi lewat penunjukan. Lebih bisa disebut ke kompromi. Lihat saja kelanjutannya. Kalau di internal pengurusnya bisa diselesaikan berarti tidak ada gegeran lanjutan, apalagi sampai ke warga nahdliyinnya tau.

Runner

Perkawanan masa kecil. Kira kira umur 6 atau 7 tahun. Kawan mainku dua orang. Sebut saja KawanA dan KawanB Kalau kompak kami main bertiga, seingatku akur akur saja. Namun Kalau lagi ada selisih, misal KawanA dianggap penyebabnya. Aku : “KawanB, udah lah gak usah dikawanin lagi kawanA, curang, payah dia, kita musuhin aja”. KawanB: “iya…yak… musuhin aja” Aku dan KawanB menautkan jari kelingking, janji seia dan mulai mengejek KawanA : “ye…ye… curang..curang KawanA gak usah ditemanin”. Besoknya ketiganya main bareng kembali. Namanya juga anak anak.

rian

Secara tradisi, aib dan kesalahan ditutup-tutupi. Tapi secara kelembagaan, transparansi dijunjung tinggi. Sampai sekarang masih ambigu mau pakai cara yang mana.

sinung nugroho

Dari gegeran NU banyak hikmah yang bisa dipetik, yang utama adalah akhlak dan ilmu harus diamalkan bukan sekedar sebagai pengetahuan. Dari gegeran NU betapa banyak Gus, Ning yang pada "makan bangkai" kyai dan ustadz nya, padahal dari nasab meraka tentu orang yang dekat dengan ilmu. Aib kyai dan ustadz yang harus ditutup rapat-rapat malah diumbar sesuka-sukanya. Jadi adab dan ilmu memang bukan sekedar pengetahuan tetapi harus diamalkan semaksimal mungkin

rian

Islah (-islahan). Tidak akan puas kedua pihak yang berseteru hanya karena dipaksa islah. Mereka cuma menunda. Belum bisa menyelesaikan secara formal. Hanya memberi sinyal, "kalau bertengkar jangan keras-keras suaranya, malu sama tetangga!". Kemudian yang bertengkar diam. Njawani sekali. Muktamar selanjutnya adalah arena resmi. Setelah itu barulah "gergeran". Itupun harus ada yang menang atau kalah.

Jokosp Sp

Sejarah boleh berubah. Kekuasaan boleh berpindah. Penguasanya boleh orang yang lain. Tapi sistemnya tetap dipakai peninggalan Pak Lurah lama yang kata Bahlul - Raja Jawa itu. Dulu Orde Baru dihujat, ternyata sistem politiknya tetap dipakai sampai hari ini. KKN masih jadi jalan perjuangan memenangkan kekuasaannya. Kan belum ada pemimpin yang ngomong : "Saya akan hukum mati koruptor. Saya akan sita seluruh aset dalam keluarganya dari hasil korupsinya. Saya siapkan 1.000.000 peti mati bagi koruptor. Dan saya akan menyisakan satu kalau saya terbukti korupsi". Masih percayakah model kepemimpinan seperti itu, yang tidak berani menghabisi para koruptor?.

Udin Salemo

CUAN SAHAM Siang hari menjelang jam makan siang. Di tempat ngaduk semen. "Sini kamu, Din. Duduk di kursi itu." "Ada apa, boss" "Tau gak waktu krisis dulu kenapa kamu dan teman2 tetap saya gaji penuh." "Gak tau. Tapi gak ada bonus tahunan, boss." "Pikiran-mu bonuuus aja. Kamu bersyukur waktu krisis gak saya berhentikan." "Alhamdulillah, puji syukur boss baik." "Saya mau cerita, semoga kamu bisa ikut juga jalan yang saya ambil. Jalan yang bisa menggaji kamu selama masa krisis dulu." "Siap, boss." Dulu sebelum krisis setiap ada bonus tahunan uangnya 50% selalu saya belikan saham. Saham yang saya beli itu sebenarnya undervalue. Sangat jauh dibawah nilai wajarnya. Beruntung juga istri saya gak cerewet nanyain segala macam tentang uang bonus dan lain-lain. Tiga tahun saya membeli saham yang sama dari uang bonus tahunan dan sebagian uang keuntungan proyek. Dengan harga murah. Beruntung juga selama itu saham yang saya beli itu naiknya sangat kecil. Kenaikannya tak sampai 3%. Setelah lima tahun saya jual saham itu. Saya jual hampir sebelas kali lipat dari rata-rata harga pembelian. Keuntungan dari uang hasil penjualan saham itulah yang saya pakai untuk membayar gaji kalian selama 2,5 tahun. Walaupun tak ada bonus tahunan, setidaknya saya tetap bisa menggaji karyawan sampai melewati masa krisis. Kalian mungkin mengira saya bayar gaji kalian dari uang tabungan. Tidak sama sekali. Adik ipar saya-lah yang mengajarkan saya ilmu saham dan merekomendasikan beli saham apa.

Kategori :