JAKARTA, DISWAY.ID - Harga minyak dunia diperdagangkan bervariasi pada hari Selasa 22 Maret 2022. Itu dipengaruhi menguatnya dolar.
Dari data ini, tampaknya potensi Uni Eropa akan mengejar embargo minyak Rusia tidak mungkin, sehari setelah harga melonjak 7 persen dan juga naik di awal sesi.
Para menteri luar negeri Uni Eropa pun saat ini mulai terpecah, apakah akan bergabung dengan Amerika Serikat dalam melarang minyak Rusia.
BACA JUGA:Harga Emas Pegadaian, Rabu 23 Maret 2022: Kompak Naik
Beberapa negara, termasuk Jerman, mengatakan blok itu terlalu bergantung pada bahan bakar fosil Rusia untuk menahan langkah seperti itu.
“Cukup jelas bahwa ekonomi Jerman akan meningkat sehingga UE mundur dari larangan Rusia,” kata John Kilduff, mitra di Again LLC di New York.
Dilansir dari CNBC, Rabu 23 Maret 2022, harga minyak mentah Brent turun 14 sen menjadi USD 115,48 per barel.
Minyak mentah West Texas Intermediate AS menetap 36 sen lebih rendah pada USD 111,76.
BACA JUGA:Harga Emas Antam, Rabu 23 Maret 2022: Turun Rp 5.000 per Gram
Pada hari Senin, kedua kontrak telah diselesaikan lebih dari 7 persen.
Minyak tertekan oleh dolar AS yang lebih kuat, yang naik sehari setelah komentar dari Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell menandai pengetatan kebijakan moneter yang lebih agresif.
Dolar yang kuat membuat minyak mentah lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya dan cenderung membebani selera risiko.
"Kata 'sementara' tentang inflasi adalah memori yang jauh, terutama karena kenaikan harga komoditas," kata Tamas
Awal bulan ini, Brent mencapai USD 139 per barel, tertinggi sejak 2008.
BACA JUGA:Kondisi Perang Makin Memanas, Putin Perintahkan Pasukan Nuklir Rusia Siaga!