JAKARTA, DISWAY.ID - Perdana Menteri Malaysia, Ismail Sabri Yaakob, berniat menjadikan bahasa Melayu sebagai bahasa kedua Asosiasi Negara Asia Tenggara (ASEAN).
"Bahasa Melayu memiliki pembicara terbanyak ketujuh di dunia," kata Ismail Sabri, seperti dikutip dari Channel News Asia, Jumat 25 Maret 2022.
"Lebih dari 300 juta populasi ASEAN menggunakan bahasa Melayu dalam percakapan sehari-hari," sambungnya.
BACA JUGA:Joe Biden ke Indonesia: Undang Pula Ukraina Jika Rusia Hadiri KTT G-20 di Bali
BACA JUGA:Indonesia Punya Kekuatan Jadi Juru Runding Meski Rusia Belum Mau Damai
Bahkan, kata Ismail Sabri, di seluruh ASEAN, ada orang yang bisa berbicara bahasa Melayu.
"Maka dari itu, tidak ada alasan mengapa kita tidak bisa membuat Melayu sebagai salah satu bahasa resmi ASEAN," ujarnya.
Guna menindaklanjuti rencananya itu, Ismail Sabri bakal mendiskusikan usulan ini dengan pemimpin negara ASEAN lain.
"Saya bakal mendiskusikan dengan pemimpin negara ASEAN lain, khususnya negara-negara yang telah menggunakan bahasa Melayu," ucapnya.
Ismail Sabri mengaku cinta dengan bahasa Melayu.
BACA JUGA:Anthony Ginting Melaju ke Perempatfinal Swiss Open 2022
BACA JUGA:Hasil Semifinal Playoff Piala Dunia 2022 Zona Eropa: Portugal Lolos ke Final, Italia Gagal ke Qatar
Ia mengaku selalu meminta Kementerian Luar Negeri Malaysia untuk mempersiapkan catatan dan dokumen lain dalam bahasa tersebut saat mengikuti perjalanan resmi ke luar negeri.
"Kita tidak harus merasa malu atau canggung untuk menggunakan bahasa Melayu di level internasional," ujarnya.
Menurutnya, hal itu merupakan upaya untuk memberdayakan bahasa Melayu juga senada dengan salah satu area prioritas di kerangka Kebijakan Luar Negeri Malaysia yang dirancang pada 7 Desember tahun lalu.