JAKARTA, DISWAY - konflik yang terjadi antara Rusia-Ukraina kabarnya berpengaruh terhadap dampak ekonomi global yang dirasakan oleh banyak negara di dunia.
Menanggapi hal itu, Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid akhirnya buka suara.
Menurut Arsjad konflik yang terjadi antara Rusia-Ukraina berpengaruh terhadap dampak ekonomi global dan juga dirasakan oleh banyak negara di dunia.
BACA JUGA:Keren! HPM Bakalan Ekspor 6.000 Unit All New Honda BR-V Hingga Desember 2022 ke 30 Negara
Hal tersebut bisa dilihat dari mulai meningkatnya beberapa harga kebutuhan pokok di sejumlah negara termasuk Indonesia, terutama komoditas kebutuhan seperti mahalnya dan langkanya minyak goreng.
"Karena konflik Rusia-Ukraina, minyak sunflower yang diproduksi di kedua negara itu tidak bisa diekspor
Sehingga ada peralihan ke minyak sawit yang membuat permintaan naik," terang Arsjad, dikutip dari PMJ NEWS, pada 16 Maret 2022.
BACA JUGA:Rusia Blokir Instagram, Sebelumnya Facebook
Jadi karena permintaan sawit jadi naik, maka harganya pun bisa melejit naik.
"Jadi karena permintaan sawit naik, harganya pun naik. Dan masalah minyak goreng ini ternyata bukan menjadi masalah di Indonesia," sambungnya.
Selain itu, perang Rusia-Ukraina terhadap ekonomi Tanah Air, lanjut Arsjad yaitu meningkatnya biaya energi.
BACA JUGA:Hobi Tidur dengan Posisi Menyamping? Berikut 5 Manfaatnya, Salah Satunya Bisa Kurangi Mendengkur
Walaupun di sisi lain hal ini jelas menguntungkan bagi ekspor Indonesia dengan adanya kenaikan harga komoditas itu.
Tetapi, dalam jangka panjang Arsjad menilai Indonesia juga harus waspada dengan adanya potensi kenaikan biaya energi, yang bisa turut menyebabkan kenaikan harga gas dan batu bara.
Di sisi lain, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo bersama dengan Menteri Perdagangan RI Muhammad Lutfi meninjau langsung pabrik minyak goreng PT. Bina Karya Prima (BKP) di Cilincing, Jakarta Utara.