PA dan PS diminta untuk balik lagi ke Lapas. Ketika mereka datang, di sana sudah ada petugas Polsek Kota Pinang.
Kasat Narkoba Polres Labuhanbatu, AKP Martualesi Sitepu menjelaskan, saat itu petugas sudah curiga dengan jus alpukat yang diantarkan.
“Di dalam jus alpukat ada satu pastik berisi sabu,” kata Martualesi, kepada wartawan.
Karena diduga mengantarkan barang haram tersebut, PA diserahkan ke Polsek Kota Pinang dan diperiksa Sat Narkoba Polres Labuhanbatu.
BACA JUGA:9 Orang Tim Transisi IKN Diumumkan Presiden Joko Widodo, Ini Daftar dan Tanggung Jawab Mereka
Simpan Narkoba di Jus Alpukat
Kemudian pada 3 Mei 2022, diperiksa BS yang merupakan anak PA di Lapas Kota Pinang.
Dari pemeriksaan, BS mengakui bahwa sabu yang ada di jus alpukat tersebut adalah pesanan miliknya yang dibeli dari R seharga Rp 1 juta.
BS juga mengakui, bahwa dia menyuruh R menyerahkan paket tersebut kepada ibunya agar diantarkan ke lapas.
Secara tidak langsung, sebagai anak dia telah tega jebak ibu kirim sabu.
BACA JUGA:Arus Balik H+4, Sebanyak 815.612 Kendaraan Kembali ke Jabotabek
Di hadapan polisi, ibu dari BS tak kuasa menahan tangis. Dia tidak menyangkan jadi korban jebak anak sendiri untuk kirim sabu.
Kasat Narkoba mengungkapkan, atas fakta tersebut PA dibebaskan, karena tidak mengetahui barang yang dikirim merupakan sabu.
Juga tidak ada niat jahat dari yang bersangkutan mengantarkan jus alpukat tersebut.
BACA JUGA:Ten Hag Tertarik Rekrut Steven Bergwijn dari Tottenham