KYIV, DISWAY.ID – Sedikitnya 300 wanita, anak-anak, dan orang tua dievakuasi dalam sebuah operasi setelah terperangkap berminggu-minggu di pabrik baja Azovstal yang terkepung di Kota Mariupol, Ukraina.
”Bagian dari misi kemanusiaan Mariupol ini telah selesai,” kata Wakil Perdana Menteri Ukraina, Iryna Vereshchuk, di Telegram.
Beberapa jam kemudian, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa operasi kemanusiaan untuk mengevakuasi warga sipil dari kompleks itu selesai Sabtu 7 Mei 2022, dengan bantuan dari perwakilan PBB dan Palang Merah.
BACA JUGA:Ukraina Mulai Menyerang Rusia di Timur Laut Malam Ini
Kantor Presiden Volodymyr Zelensky dari Ukraina berterima kasih kepada dua kelompok internasional karena membantu evakuasi tahap pertama.
Warga sipil yang berada di pabrik itu diselamatkan, lebih dari 300 orang. Tujuan berikutnya adalah untuk mengevakuasi korban luka dan petugas medis, kata kantor tersebut.
Evakuasi itu dilakukan dari sebuah pabrik baja, tempat terakhir pejuang Ukraina di kota selatan yang hancur.
BACA JUGA:Rusia Umumkan Telah Menghabisi Lebih Dari 600 Pasukan Ukraina Dalam Serangan Arteleri
Sekitar 50 warga sipil dievakuasi dalam konvoi kemanusiaan, sekitar 200 masih diyakini bersembunyi bersama pejuang Ukraina terakhir di kompleks yang hancur itu.
”Evakuasi dilakukan di sela pertempuran militer Rusia dengan Ukraina yang menewaskan 3 tentaran Ukraina sedangkan 6 lainnya terluka,” menurut Mykhailo Vershinin.
”Di rumah sakit tidak ada obat, tidak ada anestesi, tidak ada antibiotik dan mereka bisa mati,” katanya dalam pesan suara.
BACA JUGA:Kumpulkan Kekuatan, Ukraina Sesumbar Akan Gempur Balik Rusia Akhir Mei
Petro Andriushchenko, seorang penasihat Dewan Kota Mariupol, mengatakan tidak dapat dipahami jika tentara terbunuh di tengah evakuasi.
”Politisi dan pemimpin dunia saling berterima kasih atas keberhasilan evakuasi warga sipil. Sebuah pengorbanan,” katanya.
Upaya evakuasi sejauh ini meyakini banyak tentara Ukraina terluka. Pabrik baja Azovstal adalah benteng terakhir perlawanan di Mariupol dan telah dibombardir oleh pasukan Rusia.