Rusia Umumkan Telah Menghabisi Lebih Dari 600 Pasukan Ukraina Dalam Serangan Arteleri

Rusia Umumkan Telah Menghabisi Lebih Dari 600 Pasukan Ukraina Dalam Serangan Arteleri

Pihak Rusia umumkan telah menghabisi lebih dari 600 pasukan Ukraina dalam serangan arteleri.-tangkapanlayarvideotwitter@CanadianUkrain1-twitter@CanadianUkrain1

JAKARTA, DISWAY.ID – Pihak Rusia umumkan telah menghabisi lebih dari 600 pasukan Ukraina dalam serangan arteleri yang dilakukan pada Kamis 5 Mei.

Dalam serangan tersebut, pasukan arteleri melakukan penyerangan dari beberapa posisi, namun tidak dijelaskan dengan pasti diwilayah mana Rusia melakukan peyerangan ersebut.

"Angkatan bersenjata Federasi Rusia melanjutkan operasi militer khusus di Ukraina dan lebih dari 600 nasionalis dan 61 unit senjata dan peralatan militer dihancurkan,” jelas kementerian pertahanan Rusia.

Kementerian pertahanan juga mengatakan misilnya menghancurkan peralatan penerbangan di lapangan terbang Kanatovo di wilayah Kirovohrad tengah Ukraina dan gudang amunisi besar di kota selatan Mykolaiv.

BACA JUGA:Mengerikan! Oklahoma dan Texas Diterjang Tornado, Puluhan Rumah Rata Dengan Tanah

Terkait dengan serangan Rusia, Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina mengatakan pada hari Kamis bahwa negaranya membutuhkan beberapa sistem peluncuran roket (MLRS) untuk bertahan melawan rudal jelajah Rusia.

Jenderal Valeriy Zaluzhnyi mengatakan setelah memberi pengarahan kepada Jenderal AS Mark Milley, ketua Kepala Staf Gabungan, tentang situasi militer di Ukraina bahwa Rusia telah melanjutkan serangan rudal jelajah.

BACA JUGA:Dave Chappelle Diseruduk Penonton Saat Manggung, Chris Rock: Apakah Itu Will Smith?

“Oleh karena itu, sangat penting bagi Ukraina untuk bisa mendapatkan rudal seperti M142 HIMARS (Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi) dan M270 MLRS,” katanya.

Dilansir dari reuters.com, bahwa sebelumnya Rusia membantah bahwa telah melakukan penyerbuan ke pabrik baja Azovstal di kota pelabuhan selatan Ukraina Mariupol, di mana pejuang Ukraina dan warga sipil terjebak.

BACA JUGA:Catat! Ini Tips Melegakan Tenggorokan Usai Menyantap Menu Santan dan Berminyak saat Lebaran

Selain itu Rusia juga memberikan kesempatan pada tim kemanusiaan untuk melakukan penyelamatan pada Kamis 5 Mei.

Presiden Vladimir Putin sebelumnya juga sempat mengungkapkan disebuah televise memberikan perintah untuk menutup kompleks dengan ketat. 

BACA JUGA:Kasus Pengendara Moge Pukul Warga Pakai Pistol di Tangerang Berujung Damai, Polisi Ungkap Alasannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: