Perdana Menteri Sri Lanka Mahinda Rajapaksa Dicemooh Saat Kunjungi Kuil Buddha

Minggu 08-05-2022,16:52 WIB
Reporter : Syaiful Amri
Editor : Syaiful Amri

KOLOMBO, DISWAY.ID - Perdana Menteri Sri Lanka Mahinda Rajapaksa dicemooh saat singgah di Tamasya publik, Minggu 8 Mei 2022. 

Cemoohan itu dilontarkan lantaran kekesalan masyarakat setelah terjadinya pemadaman listrik selama berbulan-bulan dan kekurangan makanan, bahan bakar dan obat-obatan hingga penderitaan meluas di seluruh pulau Asia Selatan itu. 

Perdana Menteri datang Bersama saudara laki-laki Presiden Gotabaya Rajapaksa, mengunjungi salah satu kuil Buddha paling suci yang menampung pohon yang konon berusia 23 abad di Anuradhapura.

BACA JUGA:Korsel Ancam Korut Soal Nuklir, Yoon: Kim Harus Diajari Sopan Santun

Puluhan pria dan wanita membawa plakat tulisan tangan dan meneriakkan slogan-slogan bernada cibiran. 

”Kami akan menyembah Anda jika Anda mundur (sebagai Perdana Menteri) dan pergi,” teriak seorang pria.

Pasukan komando Satuan Tugas Khusus (STF) bersenjata lengkap dikerahkan sementara polisi bergerak untuk membersihkan jalan bagi konvoi rajapaksa.

BACA JUGA:300 Warga Mariupol Dievakuasi setelah Terperangkap dalam Bunker Bermingu-minggu

Para pejabat mengatakan perdana menteri akan kembali ke ibukota dengan helikopter. Beberapa jalan utama di negara itu diblokir oleh orang-orang yang memprotes. 

Kementerian pertahanan dalam sebuah pernyataan mengatakan para demonstran berperilaku dengan cara yang provokatif.

Pemerintah memberlakukan keadaan darurat dengan mengerahkan kekuatan militer untuk menangkap dan menahan, setelah serikat pekerja dalam upaya untuk menekan Presiden Gotabaya Rajapaksa untuk mundur.

BACA JUGA:Ukraina Mulai Menyerang Rusia di Timur Laut Malam Ini

Presiden berusia 72 tahun itu belum terlihat di depan umum sejak puluhan ribu orang berusaha menyerbu kediaman pribadinya di Kolombo pada 31 Maret.

Sejak 9 April, ribuan orang berkemah di depan kantornya di Kolombo.

Kunjungan Mahinda Rajapaksa ke Anuradhapura adalah bagian dari aktivitas keagamaan oleh keluarga yang berkuasa karena berpegang teguh pada kekuasaan di negara mayoritas Buddha.

Kategori :