Tak Sanggup Atasi Krisis Ekonomi, Perdana Menteri Sri Lanka Mengundurkan Diri

JAKARTA, DISWAY.ID – Karena tak sanggup atasi krisis ekonomi, Perdana Menteri Sri Lanka mengundurkan diri pada Senin 9 Mei 2022.

Akibat pengunduran diri Perdana Menteri Mahinda Rajapaksa, pihak keamanan memberlakukan jam malam di wilayah tersebut.

Krisis ekonomi ini juga memicu bentrokan antara demonstran pro dan anti-pemerintah di ibukota komersial Kolombo.

Setelah beberapa jam terjadinya bentrokan tersebut, Perdana Menteri Mahinda Rajapaksa mengirimkan surat pada Presiden Gotabaya Rajapaksa yang merupakan kakaknya.

BACA JUGA:25 Juta Warga Beijing Kerja dari Rumah, Pemerintah Tiongkok: Tutup Segera Kantor dan Toko Anda!

Dilansir dari reuters.com, Perdana Menteri Mahinda Rajapaksa mengundurkan diri untuk membantu membentuk pemerintah persatuan sementara.

Aksi demontrasi yang terjadi menjadi salah satu aksi telama di Sri Lanka, di mana selama erminggu-minggu masyarakat menuntut Presiden dan Perdana Menteri mundur karena dianggap gagal menangani permasalah ekonomi negara tersebut.

BACA JUGA:Fakta Pernyataan Cak Imin tentang Tingkat Pengaruh Politik PBNU terhadap PKB

Aksi yang terjadi semakin meruncing dengan adanya aksi dari pihak pendukung pemerintahan.

Pendukung pro-pemerintah, beberapa mempersenjatai diri dengan jeruji besi dan melakukan penyerangan terhadap demonstran anti-pemerintah di desa tenda Gota Go Gama yang muncul bulan lalu dan menjadi titik fokus protes nasional.

Polisi menggunakan peluru gas air mata dan water canon untuk membubarkan bentrokan yang terjadi.

BACA JUGA:Lily Wahid akan Dimakamkan di Pesantren Tebuireng Jombang, Keluarga Besar Sampaikan Permohonan Maaf

Sedikitnya sembilan orang dibawa ke Rumah Sakit Nasional Kolombo untuk mendapatkan perawatan.

"Ini adalah protes damai," papar Pasindu Senanayaka salah seorang pengunjuk rasa anti-pemerintah.

Sumber: