bannerdiswayaward

Prancis Chaos! Demo 'Blokir Semuanya' Lumpuhkan Kota, PM Digulingkan Jadi Pemicunya

Prancis Chaos! Demo 'Blokir Semuanya' Lumpuhkan Kota, PM Digulingkan Jadi Pemicunya

Demo di Paris berujung ricuh.-ist-

PARIS, DISWAY.ID– Jalanan Paris dipenuhi sampah, lalu lintas macet total, dan ketegangan memuncak! Prancis diguncang demonstrasi besar-besaran bertajuk "Bloquons Tout" atau "Blokir Semuanya" pada Rabu (10/9/2025).

Demo tersebut kemudian berujung kericuhan di berbagai kota.

Ribuan warga turun ke jalan, memblokir jalan raya, bandara, dan gedung pemerintahan, menentang kebijakan Presiden Emmanuel Macron dan pelantikan Perdana Menteri baru, Sebastien Lecornu.

BACA JUGA:Wamendiktisaintek Stella Ungkap Dana Abadi Dukung Keberlanjutan Sekolah Garuda

Dengan 80.000 polisi dikerahkan dan 197.000 demonstran dilaporkan, apa sebenarnya yang membuat Prancis membara? 

Demonstrasi "Blokir Semuanya" lahir dari akumulasi kemarahan publik terhadap kebijakan pemerintah Macron yang dianggap membebani rakyat.

Menurut laporan AFP, protes ini dipicu oleh beberapa faktor utama yaitu Krisis Ekonomi dan Pemotongan Anggaran.

Pemerintah Prancis mengusulkan pemotongan layanan sosial dan kenaikan pajak dalam anggaran nasional 2026 untuk mengatasi defisit. Ini memicu kemarahan kelas menengah dan bawah, yang merasa tercekik.

Seorang demonstran, Jean-Baptiste (30), mengatakan kepada AFP, “Kami ingin layanan publik yang efektif, pajak lebih besar untuk orang kaya, dan distribusi kekayaan yang adil!”

Pemicu lainnya, Pelantikan PM Baru Sebastien Lecornu, loyalis Macron sejak 2017. Ia dilantik sebagai Perdana Menteri pada 9 September 2025 setelah Francois Bayrou digulingkan melalui mosi tidak percaya.

BACA JUGA:Prabowo Gercep, Langsung Telepon Kepala BNPB Instruksikan Penanganan Banjir Bali dan NTT

Banyak warga melihat penunjukan Lecornu sebagai tanda Macron “mengabaikan rakyat” karena tidak berkonsultasi dengan oposisi terlebih dahulu.

Demonstran bernama Marie menyatakan, “Macron tidak peduli dengan rakyat Prancis!”

Selanjutnya, Kekecewaan terhadap Sistem Politik. Gerakan ini, yang awalnya muncul di media sosial dengan nama "Bloquons Tout", menarik perbandingan dengan protes Rompi Kuning 2018.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads