25 Juta Warga Beijing Kerja dari Rumah, Pemerintah Tiongkok: Tutup Segera Kantor dan Toko Anda!

25 Juta Warga Beijing Kerja dari Rumah, Pemerintah Tiongkok: Tutup Segera Kantor dan Toko Anda!

Seluruh kantor dan pusat perbelanjaan ditutup mulai Senin 9 Mei 2022. 25 juta penduduk di Shanghai harus bekerja dari rumah.-Twitter/@InsightGL-Disway.id

BEIJING, DISWAY.ID - Beijing memperketat pembatasan di seluruh kota, termasuk memerintahkan jutaan orang untuk bekerja dari rumah dan tinggal di dalam distrik mereka.

Warga di 2 distrik telah diberitahu atas keputusan Pemerintah Tiongkok ini. Jangan coba-coba melanggar aturan karena sanksi siap menunggu. 

Chaoyang salah satu distrik yang dimaksud merupakan kawasan bisnis, banyak kedutaan besar dan kantor pusat perusahaan multinasional berada, dan distrik Shunyi, yang berdekatan dengan salah satu bandara Beijing.

BACA JUGA:5 Pekan Beijing Lockdown, Posting Bernada Sarkasme Jadi Sorotan Pemerintah Tiongkok

Bisnis yang tidak penting seperti bioskop, museum, dan panti pijat, semua sekolah kecuali universitas dan beberapa taman harus ditutup. Karena pemerintah kota mencoba memadamkan wabah Covid-19 yang membandel.

Langkah-langkah ini menambah pembatasan di seluruh kota yang sudah ada termasuk larangan makan di dalam. Puluhan stasiun kereta bawah tanah dan lebih dari 150 rute bus juga telah ditutup.

Senin 9 Mei 2022 Pemerintah kota telah mengeluarkan instruksi bahwa langkah lockdown atau penguncian wilayah itu tidak ada batas akhirnya. Keputusan pelonggaran akan menyusul setelah wabah mereda.

BACA JUGA:25 Juta Warga Beijing Antre Tes Covid-19

Beijing telah melaporkan puluhan kasus setiap hari, dengan 915 kasus dilaporkan sejak 22 April ketika sebuah klaster pertama kali terdeteksi di sekolah distrik Chaoyang. Kota ini melaporkan 50 kasus dalam 24 jam yang berakhir pukul 15:00 senin, dengan sembilan kasus diambil melalui skrining masyarakat.

Tiongkok sedang berjuang melawan wabah Covid-19 terburuk sejak pandemi dimulai pada akhir 2019.

Di Shanghai, 25 juta orang telah dikurung di rumah sejak awal April. Langkah-langkah keras di sana telah membuat orang-orang tanpa akses yang dapat diandalkan ke makanan dan kebutuhan dasar, yang menyebabkan meningkatnya ketidakbahagiaan.

BACA JUGA:Penemuan 20 Kasus Covid-19 Lagi, Beijing Perketat Pergerakan Warga

Di distrik Chaoyang Beijing, kota ini terhenti secara virtual, dengan lobi-lobi kantor dibiarkan gelap dan kosong, dan toko-toko dan restoran tutup.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reuters