JAKARTA, DISWAY.ID – Dunia pers kembali berduka atas tertembaknya seorang wartawan senior dari Al Jazeera yang sedang bertugas melakukan peliputan di kamp pengungsi Jenin yang berada di tepi barat Palestina.
Peristiwa ini terjadi pada Rabu 11 Mei saat Shireen Abu Akleh (51) sedang melakukan peliputan serbuan tentara Israel di kamp pengungsi Jenin.
Kementerian Kesehatan Palestina mengungkapkan bahwa pasukan Israel telah menembak dan membunuh seorang wartawan senior Al Jazeera di tepi barat yang diduduki.
Selain Shireen Abu Akleh, wartawan Palestina lainnya, Ali al-Samoudi juga mendapatkan tembakan pada bagian punggungya namun masih dalam kondisi yang stabil.
BACA JUGA:Marc Marquez saat Ini; Tak Jatuh dari Motor Pun Bersyukur Sekali, Ada Apa dengan Honda RC213V?
Kementerian kesehatan menambahkan bahwa dalam sebuah rekaman video terlihat Abu Akleh mengenakan jaket antipeluru berwarna biru dengan tulisan ‘Press’.
Atas peristiwa tersebut, jaringan Media Al Jazeera mengutuk kejahatan keji ini yang hanya bertujuan untuk mencegah media menjalankan tugasnya.
Al Jazeera menganggap pemerintah Israel dan pasukannya bertanggung jawab atas pembunuhan Shireen.
BACA JUGA:Gerhana Bulan Total Terjadi 15-16 Mei 2022, Indonesia Bisa Lihat?
Selain itu juga menyerukan kepada masyarakat internasional untuk mengutuk dan meminta pertanggungjawaban pasukan Israel karena secara sengaja melakukan penembakan terhadap Shireen.
Dilansir Al Jazeera.com, dari Pihak berwenang Israel juga bertanggung jawab atas penembakan produser Al Jazeera Ali al-Samudi, yang juga tertembak di punggung saat meliput acara yang sama di mana saat ini sedang menjalani perawatan.
BACA JUGA:Catatan dari Shin Tae-yong, Evaluasi Pertandingan Lawan Timor Leste
Al Jazeera menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada keluarga Shireen di Palestina dan kepada keluarga besarnya di seluruh dunia.
“Kami berjanji untuk menuntut para pelaku secara hukum, tidak peduli seberapa keras mereka berusaha menutupi kejahatan mereka serta membawa mereka ke pengadilan,” ungkap Al Jazeera.
Akan tetapi pihak Israel mengatakan bahwa kedua wartawan Al Jazeera tersebut kemungkinan tertembak oleh pihak Palestina saat bentrok dengan pasukannya.