JAKARTA, DISWAY.ID – Polisi Israel pukuli pembawa peti mati Shireen Abu Akleh di Jerusalem saat melakukan prosesi pengguburannya
Wartawan Al Jazeera Shireen Abu Akleh tewas tertembak pada Rabu 11 Mei saat melakukan peliputan serbuan tentara Israel di kamp pengungsi Jenin.
Dalam prosesi pengguburan tersebut, Polisi Israel memukuli pelayat Palestina yang membawa peti mati jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh pada hari Jumat 13 Mei ketika melalui Kota Tua Jerusalem.
Puluhan warga Palestina mengantar Shireen Abu Akleh ke tempat peristirahatan terakhirnya sambil meneriakan ‘dengan jiwa dan darah kami, kami akan menebusmu Shireen'.
BACA JUGA:Demo Buruh di Depan DPR Berjalan Kondusif, Arus Lalu Lintas Dialihkan
Dilansir dari reuters.com, Polisi Israel juga berusaha untuk menghentikan para pengantar jenazah Shireen Abu Akleh yang akan mengambil peti mati dari dalam mobil.
Polisi Israel menyerang kerumunan dengan menendangi serta memukuli beberapa pengusung jenazah denangan tongkat.
Salah satu pengantar sempat tersandar ke dinding bahkan hampir saja menjatuhkan peti mati Shireen Abu Akleh, namun segera dibantu oleh warga lainya.
Dalam penyerangan iringan tersebut, Polisi Israel juga sempat melemparkan Flashbang atau granat kejut.
BACA JUGA:Bikin Ngakak! Emak-emak Bonceng Motor Bareng Ojol, Tapi Duduknya Maju Banget ke Driver
Pihak Palestina mengungkapkan bahwa tewasnya Shireen Abu Akleh sebagai aksi pembunuhan yang dilakukan oleh pasukan Israel.
Setelah tertembaknya Shireen Abu Akleh, pemerintah Israel sempat mengeluarkan pernyataan bahwa bisa jadi wartawan senior tersebut terkena peluru dari pasukan Palestina.
Akan tetapi para pejabat Israel kemudian juga mengungkapkan bahwa mereka tidak bisa mengenyampingkan jika peluru Israel yang menewaskan Shireen Abu Akleh.
Dalam komentarnya tentang peristiwa yang diliput oleh Shireen Abu Akleh, pihak Israel mengatakan bahwa hal tersebut terjadi karena warga Palestina melempari petugas mereka dengan batu.
BACA JUGA:2 Kapal Ketapang Gilimanuk Tabrakan, Penumpang Teriak Histeris