BACA JUGA:Sandy Walsh Tiba di Jakarta, Proses Naturalisasi Dipercepat
BACA JUGA:Simak, Pengaruh Salat dan Maksiat Terhadap Rezekimu
"Itulah mereka (petugas imigrasi) tidak bisa menjelaskan, jadi yang bisa menjelaskan itu mungkin ammbassador of Singapore in Jakarta
"Anda harus menjelaskan kepada komunitas, mengapa negara kamu menolak kami? mengapa pemerintah kamu mendeportasi saya? Kenapa, apakah karena teroris, apakah karena isis? apakah bawa narkoba? itu harus dijelaskan.
Sementara itu, seluruh berkas-berkas UAS pun masuk kategori yang lengkap. Travel Card, kartu untuk datang sampai masuk lengkap semua.
"Begitu saya mau keluar, tas saya ditarik masuk (petugas imigrasi)," paparnya.
BACA JUGA:Harga Minyak Goreng di Alfamart dan Indomaret 17 Mei 2022, Sania 1 Liter Turun Jadi Rp 23.600
BACA JUGA:Tukang Mie Ayam Tewas Tersambar Petir di Gerbang Perumahan Tangerang
UAS sempat ingin memberikan tas yang ditahan oleh petugas imigrasi ke istrinya karena berisi keperluan bayi.
Akan tetapi petugas imigrasi tidak mengizinkan UAS untuk memberikan tas tersebut ke istrinya.
Lebih lanjut, UAS juga menjelaskan bahwa dirinya datang ke Singapura bukan untuk menghadiri acara pengajian atau tabligh akbar.
Setelah menjelaskan hal itu, bukannya dibebaskan UAS beserta keluarganya dan rekannya pun ikut diamankan.
BACA JUGA:PPDB Madrasah Kemenag 2022-2023 Resmi Dibuka, Simak Jadwal dan Cara Pendaftarannya
UAS dimasukkan ke dalam ruangan khusus berukuran 1x2 meter, katanya ukurannya sama seperti liang lahat (kuburan).
"Satu jam saya disitu, ruangan kecil itu. Habis itu baru digabungkan dengan yang kawan saya dengan istri-anak saya tuh," ucapnya.