Pihak Militer Ukraina mengatakan telah memerintahkan komandan unit yang ditempatkan di Azovstal untuk menyelamatkan nyawa personel dan pasukan di sana telah memenuhi misi tempur mereka.
Upaya untuk menyelamatkan pasukan yang masih di dalam sedang berlangsung, tambah militer.
Tidak disebutkan berapa banyak pasukan yang tersisa.
Pasukan Ukraina mengatakan mereka bertahan di Azovstal selama 82 hari, mengulur waktu bagi seluruh Ukraina untuk memerangi pasukan Rusia dan mengamankan senjata Barat yang dibutuhkan untuk menahan serangan Rusia.
Namun evakuasi kemungkinan menandai akhir dari pertempuran terpanjang dan paling berdarah dari perang Ukraina dan kekalahan yang signifikan bagi Ukraina.
Mariupol sekarang berada dalam reruntuhan setelah pengepungan Rusia yang menurut Ukraina menewaskan puluhan ribu orang di kota itu.
Sejak Rusia melancarkan invasi pada Februari, kehancuran Mariupol telah menjadi simbol kemampuan Ukraina untuk menahan invasi Rusia dan kesediaan Rusia untuk menghancurkan kota-kota Ukraina yang bertahan.
Evakuasi terjadi beberapa jam setelah Rusia mengatakan telah setuju untuk mengevakuasi tentara Ukraina yang terluka ke fasilitas medis di Novoazovsk.
Pasukan terakhir Azovstal telah bertahan selama berminggu-minggu di bunker dan terowongan yang dibangun jauh di bawah tanah untuk menahan perang nuklir.
Warga sipil dievakuasi dari dalam pabrik, salah satu fasilitas metalurgi terbesar di Eropa, awal bulan ini.
Istri anggota Resimen Azov menggambarkan kondisi di pabrik pada Senin pagi.
"Mereka berada di neraka. Mereka menerima luka baru setiap hari. Mereka tanpa kaki atau tangan, kelelahan, tanpa obat-obatan," kata Natalia Zaritskaya.