Cerita Para Dokter Bedah Ukraina, Memandangi Darah yang Tumpah di Depan Mata

Kamis 19-05-2022,09:26 WIB
Reporter : Syaiful Amri
Editor : Syaiful Amri

Bagi para pekerja rumah sakit yang bertahan melalui rutinitas yang suram, kehilangan bisa terasa pribadi, dan terkadang sangat dalam.

Suatu pagi baru-baru ini, ambulans bergegas ke rumah sakit kecil di Sloviansk membawa tentara yang terluka dalam serangan udara hanya beberapa mil di jalan.

Salah satu dari mereka membawa tubuh Ihor Ihoryuk (33) anak tunggal dari kepala perawat rumah sakit yang babak belur. Sebagian besar staf rumah sakit telah mengenalnya sejak dia masih kecil.

Kekuatan ledakan, di luar sebuah ruangan di pabrik benih di mana dia dan rekan-rekannya sedang tidur, telah merobek lengannya, dan darahnya tumpah ke aspal di depan rumah sakit saat dia berlari ke dalam.

“Beberapa jam kemudian, seorang perawat bernama Anna muncul dari rumah sakit, eyeliner hijau mengalir di wajahnya. Mr Ihor tidak bisa diselamatkan,” katanya, menahan air mata.

Dia memegang sebuah kotak berisi sepatu bot hitam tentara Mr Ihor. “Dia tidak akan membutuhkan mereka lagi,” katanya.

Dia membawa mereka ke suatu tempat tidak jauh dari pintu masuk rumah sakit dan meletakkannya di sebelah sepasang sepatu tenis hitam yang basah oleh darah.

Kategori :