YOGYAKARTA, DISWAY.ID - Aktivitas vulkanik Gunung Merapi pada periode 13-19 Mei 2022, masih tinggi. Bahkan, guguran lava dan awan panas masih terjadi puluhan kali.
"Pada minggu ini terjadi sekali guguran awan panas dan 82 kali guguran lava," kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida dalam keterangannya, Sabtu 21 Mei 2022.
Hanik menjelaskan, luncuran awan panas itu terjadi di arah barat daya tepatnya di hulu Sungai Bebeng sejauh 2,5 kilometer.
"Sementara, guguran lava sebanyak 82 kali juga terjadi di barat daya sejauh dua kilometer," ujarnya.
BACA JUGA:PT Pegadaian Buka Lowongan Kerja untuk Posisi Programmer, Yuk Buruan Daftar
Selain itu, kata Hanik, posisi kubah lava tidak teramati tumbuh signifikan. Menurutnya, kubah lava di barat daya dan bagian tengah masih sekitar 4 juta meter kubik.
"Berdasarkan analisis foto, volume kubah lava barat daya terhitung sebesar 1.551.000 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.582.000 meter kubik," terangnya.
Hanik menuturkan, intensitas kegempaan pada pekan ini masih cukup tinggi.
Deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM menunjukkan laju pemendekan jarak sebesar 0,7 sentimeter per hari.
"Intensitas curah hujan sebesar 48 milimeter per jam selama 40 menit di Pos Kaliurang. Tidak dilaporkan terjadi lahar maupun penambahan aliran di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi," tuturnya.
BACA JUGA:Hajar Singapura, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Tembus Final SEA Games
Hanik menegaskan status Gunung Merapi masih tetap siaga dengan ditunjukkan aktivitas vulkanik yang masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif.
"Ancaman bahaya dampak guguran lava dan awan panas pada jarak tiga hingga 7 kilometer dari puncak," ucapnya.
Untuk itu, masyarakat diimbau agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya akibat abu vulkanik dari erupsi Merapi.
"Terutama mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Merapi," pungkasnya.