Peluru menembus paha kaki kiri, menembus tangan kanan dan bersarang di paha kaki kanan. Jarak antara senapan dengan korban sekitar 15 meter.
“Korban mengalami luka tembak paha kiri kemudian tangan kanan, paha sebelah kanan tapi tidak separah yang di tangan,” ungkapnya.
Awalnya korban dibawa ke Puskesmas Punggelan kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Siaga Medika.
“Ada semacam operasi tulang,” terangnya.
Muhamdi menjelaskan, lokasi kejadian 100 meter dari pemukiman.
BACA JUGA:Kasus Positif PMK Pertama di Banten Diketahui Dari 2 Sapi Milik Pedagang Hewan Baros
“Saat kejadian ada suara ledakan, orang memang mendengar,” ujarnya.
Setelah itu, terdengar suara orang minta tolong berkali-kali.
Dikira, teriakan berasal dari orang yang diserang babi hutan yang mengamuk. Sehingga warga tidak langsung menolong.
Warga takut jika menjadi korban serangan babi hutan.
Kebetulan, di wilayah tersebut sedang banyak babi hutan. Warga kemudian berkumpul dan memutuskan untuk menolong dengan membawa senjata, untuk antisipasi jika babi hutan menyerang.
Setelah dekat, warga baru mengetahui bahwa teriakan berasal dari korban salah tembak.
(Artikel ini sudah tayang di radarbanyumas.co.id dengan judul Dikira Babi, Petani Punggelan Jadi Korban Salah Tembak)