JAKARTA, DISWAY.ID-- Nikuba temuan Aryanto Misel terus menjadi perbincangan publik lantaran disebut sebagai alat konversi air menjadi bahan bakar minyak (BBM).
Jika benar demikian, tentunya masyarakat tidak perlu lagi khawatir dengan stok BBM untuk mengoperasionalkan kendaraan bermotornya.
Namun di antara perbincangan terhadap Nikuba Si Konversi Air menjadi BBM tersebut, justru meragukan kebenarannya.
BACA JUGA:Sindir Drama Transfer Mbappe, Luka Modric: Saya Tidak Akan Melakukan
Keraguan terhadap Nikuba datang dari ahli dari Institut Teknologi Bandung (ITB).
Dosen Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati ITB Prof Robert Manurung menyanksikan cara kerja Nikuba yang diklaim air dikonversi menjadi BBM.
Menurut penemu minyak jarak murni pada tahun 2016 itu, tidak mungkin air menjadi sumber energi tanpa ada campuran apapun.
"Bahwa bahan bakar dari air itu hoaks. Tidak mungkin air menjadi bahan bakar tanpa ada pasokan energi dari luar," kata Prof Robert Manurung saat menjadi pembicara pada Serial ITB Untuk Bangsa via Zoom, Rabu 25 Mei 2022.
Disebutkan Prof Robert, air bukanlah bahan bakar melainkan produk dari hasil pembakaran.
"Peran air dalam produksi bahan bakar khususnya hidrogen adalah sebagai medium. Melalui pasokan energi lain, air dapat dikonversi menjadi bahan bakar, seperti hidrogen," ujarnya.
Air, katanya, digunakan sebagai medium atau reaktan untuk menghasilkan H2 pada proses konversi termokimia gas alam (CHa) dat gasifikasi batu bara atau biomassa.
Oksigen nilainya adalah 0. Air tidak memiliki energi, berbeda halnya jika air dibuat kopi dan bisa menambah energi dari kafeinnya.
Dia menduga, Nikuba yang ramai diperbincangkan tidak murni mengunakan air, tetapi ada campuran lainnya seperti logam yang dicemplungkan ke dalam air.
"Campuran itulah yang diduga menjadi sumber energi," sebutnya.