Harga minyak Brent reli 28 persen dalam enam hari dan kemudian penurunan 24 persen selama enam sesi berikutnya terhitung Rabu.
Sejumlah faktor mendorong perubahan haluan, termasuk harapan dari perjanjian damai Rusia-Ukraina.
Selain itu juga adanya sinyal kemajuan yang samar antara Amerika Serikat dan Iran untuk menghidupkan kembali kesepakatan 2015 yang akan memungkinkan Iran untuk mengekspor minyak jika setuju untuk membatasi nuklirnya.
Selain itu, permintaan China diperkirakan akan melambat karena lonjakan kasus virus corona di sana. Meskipun angka menunjukkan lebih sedikit kasus.
Sementara tiga juta barel per hari minyak dan produk Rusia mungkin tidak akan bisa tersalurkan pada April.
hal ini terjadi karena sanksi yang diberlakukan pada negara tersebut.
“Kerugian ini bisa semakin dalam jika larangan atau kecaman publik dipercepat,” tulis Badan Energi Internasional yang berbasis di Paris dalam sebuah laporan.