PHILADELPHIA, DISWAY.ID - Polisi Philadelphia menyebut 2 orang tewas dan dua lainnya terluka dalam penembakan Selasa 31 Mei 2022 pagi di Kawasan Port Richmond di Philadelphia, Pennsylvania.
Insiden itu terjadi beberapa pekan setelah penembakan lain di dekat Temple University di Philadelphia yang menyebabkan satu orang tewas dan lima lainnya terluka.
Menurut data yang dipublikasikan, tingkat kejahatan di Philadelphia telah meningkat sekitar 4,7 persen dibandingkan tahun 2021.
BACA JUGA:Korban Tewas Penembakan di Texas Bertambah Jadi 19 orang
Kebebasan membawa senjata di Amerika Serikat setiap hari mengarah pada kekerasan bersenjata di seluruh negeri.
Tetapi lobi perusahaan senjata di Amerika Serikat begitu kuat, sehingga Kongres AS sejauh ini menolak mengambil tindakan untuk membatasi peredaran senjata.
Meskipun Amerika Serikat menyumbang sekitar lima persen dari populasi dunia, tapi negara ini menyumbang hampir 31 persen dari pembunuhan massal bersenjata di dunia.
Amerika Serikat sedang menghadapi gelombang kekerasan, penyanderaan dan serangan bersenjata. Ribuan orang terbunuh atau terluka setiap tahun dalam penembakan di seluruh Amerika Serikat.
BACA JUGA:Penembakan Brutal Meluas ke California Pasca Terjadi di New York yang Sebabkan 10 Orang Tewas
Menurut laporan resmi, ada sekitar 300 juta senjata api di Amerika Serikat. Ini berarti hampir ada satu senjata per orang di negara ini.
Kondisi ini pun membuat mantan Presiden Amerika Serikan Trump geram. Ia mengkritik kebijakan pemerintah yang dibangun Biden yang tidak mengenal isyarat adanya kondisi kritis di masyarakat.
Sejak kalah di pemilu presiden 2020, berulang kali berbicara mengenai psikologis masyarakat yang terguncang dengan kekhawatiran aksi terror.
Maka keinginannya untuk berpatisipasi kembali di pemilu presiden Amerika, tapi sampai saat ini secara resmi belum mengumumkan pencalonannya di pilpres mendatang.
BACA JUGA:Sirine di Kantor Kementerian Perang Israel Mendadak Berbunyi, Tanda Bahaya!
Menurut laporan Sputnik, Donald Trump di pertemuan tahunan Asosiasi Pemilik Senjata Amerika Serikat (NRA) mengatakan, Partai Republik akan mengambil kembali Kongres.