Sirine di Kantor Kementerian Perang Israel Mendadak Berbunyi, Tanda Bahaya!

Sirine di Kantor Kementerian Perang Israel Mendadak Berbunyi, Tanda Bahaya!

Sirene tanda bahaya berbunyi hari ini, Selasa 31 Mei 2022 sore di kantor Kementerian Perang Israel. -Abna -Disway.id

AL QUDS, DISWAY.ID - Sirene tanda bahaya berbunyi hari ini, Selasa 31 Mei 2022 sore di kantor Kementerian Perang Israel

Beberapa saat setelah terdengarnya suara sirene bahaya di Kementerian Perang Israel, Juru bicara Angkatan Bersenjata Rezim Zionis segera merilis pernyataan, dan mengklaim bahwa sirene itu berbunyi karena kerusakan teknis.

“Tidak ada insiden keamanan apa pun yang terjadi, akan tetapi akan dilakukan penyelidikan terkait insiden ini,” kata juru bicara Kementerian Perang Israel demikian sumber media setempat mengabarkan, Selasa 31 Mei 2022.

BACA JUGA:Pangkalan Militer AS di Irak Dibom, Bentrok Pecah di Kawasan Masjid Al-Aqsa

Sirene tanda bahaya di Kementerian Perang Rezim Zionis Israel berbunyi selama 12 menit. Tanda bahaya ini tidak pernah berbunyi selama beberapa tahun terakhir. 

Sebelumnya, dikabarkan pangkalan militer Israel di Desa Al Isawiya tepatnya di bagian lama Kota Al Quds, terbakar. 

Pangkalan militer ini terbakar setelah terjadi bentrokan antara pasukan Rezim Zionis dengan para pemuda Palestina, di Al Isawiya, dan api menyebar ke sejumlah wilayah.

Untuk diketahui perang yang dilancarkan rezim Zionis terhadap Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza, Pedang Al Quds dimulai pada 10 Mei dan berakhir pada 21 Mei setelah kabinet Israel menyerukan gencatan senjata, karena ketidakmampuan tentara Israel untuk menghadapi pasukan perlawanan Palestina.

BACA JUGA:Zionis Hina Nabi Muhammad SAW saat Pawai di Al Quds, Uskup Agung: Israel Biadab!

Anggota Jihad Islam, Mohammad Shalah kembali menegaskan bahwa ‘Gaza siaga, seperti Pedang Quds’. 

“Masyarakat internasional melihat persatuan bangsa Palestina dalam pertempuran Pedang Quds, dan ini mengkhawatirkan rezim Zionis. Api yang dinyalakan oleh orang-orang Palestina di wilayah pendudukan sangat besar," ujar anggota Jihad Islam.

“Kami berharap negara-negara penengah antara Palestina dan musuh Zionis memahami fakta bahwa masalah terbesar adalah keberadaan agresor Zionis,” ujar Shalah.

Shalah menyebut negara-negara Barat, terutama Amerika Serikat, yang sering bertindak untuk kepentingan rezim Zionis.

BACA JUGA:AS dan Israel Temukan Pangkalan Militer Bawah Tanah Milik Iran, Jenderal Bagheri: Itu Hak Kami!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: