JAKARTA, DISWAY.ID - Perum Bulog telah merealisasikan 36.000 ton daging kerbau impor asal India untuk memenuhi kebutuhan saat Ramadhan dan Idul Fitri 1443 H tahun ini.
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, bahwa kontrak impor daging kerbau tahap pertama sebanyak 20.000 ton sudah masuk seluruhnya pada akhir Maret lalu.
"Yang 20.000 ton itu sudah selesai. Menjelang Lebaran atau akhir April ini diperkirakan akan datang (sekitar) 15.000 ton lagi sampai menjelang Lebaran," kata Buwas dilansir Antara, Jumat 15 April 2022.
BACA JUGA:Stasiun Gambir dan Senen Ramai, Belasan Ribu Orang Sudah Lakukan Perjalanan KA Antar Kota
Buwas menjelaskan, Bulog mendapatkan penugasan impor daging kerbau dari India sebanyak 100.000 ton pada tahun ini.
"Untuk percepatan, maka didatangkan 36.000 untuk kebutuhan Ramadhan ini," ujarnya.
Impor daging kerbau dilakukan sebagai alternatif pilihan bagi konsumen dalam memenuhi ketersediaan akan daging serta menjaga stabilisasi harga daging di tingkat konsumen, khususnya pada momen Ramadhan dan menjelang Idul Fitri 2022 l.
Buwas mengatakan jika daging kerbau ini akan dipasarkan ke seluruh wilayah di Indonesia melalui Divre Bulog.
BACA JUGA:Catat! Selama 4 Hari, Jalur Puncak Bogor Akan Kembali Diterapkan Aturan Ganjil-Genap
"(Daging kerbau) ini akan diedarkan untuk seluruh Indonesia, melalui divre-divre seluruh wilayah Bulog di seluruh Indonesia yang membutuhkan daging," terangnya.
Daging kerbau impor asal India dengan kemasan 1 kilogram dan 5 kilogram itu juga akan langsung didistribusikan ke konsumen melalui ritel-ritel modern.
"Adapun harga ritel daging kerbau impor India dipatok Rp 80.000 per kg," ucapnya.
Selain itu, lanjut Buwas, pasokan daging kerbau juga akan disesuaikan dengan permintaan yang diajukan daerah.
BACA JUGA:Putra Siregar Ditahan Terkait Pengeroyokan di Cafe, Istri Pasrah 'Bohongi' Anak: Ayah Kerja...
"Sasaran utama Ramadhan Lebaran itu langsung ke konsumen, kita jaga supaya larinya tidak ke industri. Kami kerja sama dengan Satgas Pangan untuk ikut mengawasi peredaran ini. Jangan sampai nanti disalahgunakan," pungkasnya.