Erick Thohir dan Sandiaga Uno Berpeluang Mundur dari Kabinet Jokowi

Minggu 17-04-2022,23:40 WIB
Reporter : Syaiful Amri
Editor : Syaiful Amri

”Ini bukan persoalan mudah. Karena partai memiliki agenda tersendiri. Belum lagi kalkualasi menang kalah, menang dapat apa. Negosiasi tidak gampang. Sangat menyita waktu dan menggangu kinerja,” imbuhnya.  

Meski pun, sambung Emrus, tidak ada larangan bagi para kandidat yang berniat maju dalam kapasitas sebagai menteri. 

”Bisa saja cuti saat kampanye. Lima atau 10 hari, bisa saja ambil cuti, apakah mengganggu saya pastikan mengganggu dengan tugas utamanya sebagai pembantu Presiden,” terangnya. 

BACA JUGA:3 Partai Langsung ‘Loyo’ setelah Jokowi Amputasi Spekulasi Liar Penundaan Pemilu 2024

Emrus menyarankan, usulkan saja wakil menterinya merangkap sebagai menteri, atau wakil menteri kewenangannya ada di sekjen atau merangkap. 

”Kalau soal profesionalitas, pasti profesional dan produktif, dibandingkan dengan negosiasi politik. Kenapa? Karena sekelas sekjen atau dirjen sudah terbiasa dengan tugas. Lebih efesien,” jelasnya. 

Intrik politik juga akan menyita perhatian publik. ”Apa sudah siap. Soal melobi partai itu tidak gampang lho. Apalagi memutuskan kandidat.  Kalau bukan orang partai, sulit juga,” kata dia. 

Presiden Jokowi sambung Emrus diyakini akan terus memantau konstelasi politik dan perkembangan yang terjadi di lingkaran kabinet. 

Terutama para menteri yang terus mengembangkan sayapnya, bergerilya mencari dukungan partai dan masa. Belum lagi persoalan popularitas yang harus ditingkatkan. 

”Sekali lagi cukup menyita energi dan modal. Maka jangan tanggung, kerjakan dulu yang prioritas,” imbuhnya.     

Ketika ditanya Presiden Jokowi merapat ke siapa? Emrus menekankan Jokowi akan mendukung kandidat yang sustainable.

”Beliau menginginkan presiden mendatang melanjutkan tongkat estafet pembangunan 2 periode yang telah dikerjakan. 

Jokowi juga punya pengaruh yang besar dalam suksesi Pilpres 2024. ”Tidak bisa anggap remeh, karena beliau memiliki basis masa rill yang dapat digerakan setiap saat,” papar Emrus.  

Kekauatan putra-puti bangsa yang berniat mencalonkan diri dalam Pilpres 2024 mendatang, sudah pasti diketahui Jokowi. Baik dari sisi elektabilitas, popularitas dan kekuatan massa pendukung. Termasuk kedepatan partai politik. 

Dia sangat memahami kondisi di lingkarannya termasuk atmosfer di luar yang begitu cepat berubah. Tinggal, seberapa pintar kandidat ini menarik Jokowi dan massanya dalam gerbong suksesi. 

Kategori :