Namun berdasarkan data, lanjut Intan, banyak bayi prematur yang mengalami luka bakar di punggung dan telapak tangan, bahkan meninggal.
BACA JUGA:Gempar Seorang Suami di Lahat Tikam Istri Hingga Meninggal Dunia
“Kurangnya pengawasan menjadi salah satu penyebab terjadinya kecelakaan. Sehingga perlu adanya notifikasi tambahan yang dapat melaporkan malfungsi di inkubator secara real time, dimanapun perawat atau dokter berada,” jelasnya.
Menurutnya, sistem peringatan yang terorganisir dengan baik akan diintegrasikan untuk memastikan bahwa setiap malfungsi dapat dicegah atau diminimalkan.
“Dalam penelitian ini telah dikembangkan inkubator bayi. Menambahkan modul WiFi ESP8266 untuk memberikan notifikasi melalui smartphone berbasis android. Jadi, dokter atau perawat bisa mengetahui alarm tersebut meski berada di luar ruangan supervisi pasien, dokter atau perawat juga dapat melakukan tindakan darurat dengan menekan tombol yang tersedia di HP” paparnya.
BACA JUGA:Selamat, Fawwaz Farhan Farabi! Siswa MAN Insan Cendekia Serpong Diterima 5 Universitas Terbaik Dunia
Ketua Program Studi Gema Romadhona ST M.Eng berharap mahasiswa bisa mempertahankan prestasi hingga meningkatkannya.
“Semoga bisa menjadi penyemangat, kebermanfaatan dan keberkahan bagi kita semua,” pungkasnya.