Dalam melakukan akselerasi kinerja, kami tetap menerapkan prudential banking principle sehingga dapat meminimalkan risiko usaha operasional bank dengan memastikan kesesuaian dengan koridor ketentuan regulator dan kebijakan internal bank.
Penerapan GCG di seluruh aspek bisnis dan operasional bank sangat penting sebagai wujud komitmen kami, sebagai bank pembangunan daerah dan juga sebagai public company.
Bentuk peningkatan prudential banking tersebut ditunjukkan dari peningkatan likuiditas yang membaik namun penyaluran kredit sangat selektif untuk menjaga kualitas kredit, sehingga LDR terjaga di 66.47 persen pada Desember 2021, dibandingkan 146.77 persen di tahun sebelumnya.
Likuiditas yang membaik juga terlihat dari naiknya penempatan dana pada Bank Indonesia dan Surat Berharga Negara, yang masing-masing meningkat 152 persen menjadi Rp1 triliun dan 32.5 persen menjadi Rp818 miliar.
Agus optimis capaian kinerja sepanjang tahun 2021 dapat meningkatkan political will bagi seluruh pemimpin, pengusaha serta tokoh masyarakat untuk menjadikan Bank Banten sebagai mitra utama mereka.
Perbaikan kinerja ini merupakan hasil penerapan transformasi internal kami yang tahun ini memasuki tahan kedua dan juga didukung peningkatan trust dari masyarakat terhadap perseroan.
BACA JUGA:Nilai Ekspor RI pada Maret 2022 Tembus USD 26,50 Miliar
“Kami telah mendapat dukungan dari para pemimpin di Banten yang memasukkan Perda Ekosistem Ekonomi Banten dalam prolegda,” jelas Agus.
Bank Banten menutup tahun 2021 dengan kredit di angka Rp 3,08 triliun dan modal mencapai Rp 1,89 triliun.
Perseroan membukukan rugi periode berjalan setelah pajak bersih sebesar Rp 265,18 miliar, dimana kerugian tersebut berhasil ditekan lebih baik 20,88 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 308,16 miliar.
Hal ini dicapai diantaranya dengan mendongrak pendapatan sepanjang tahun 2021, dimana pendapatan bunga bersih tumbuh 90 persen secara tahunan (yoy) menjadi sebesar Rp 67,02 miliar dari Rp 35,23 miliar.
BACA JUGA:Membanggakan, Mahasiswa Teknik Rekayasa Elektromedis UMP Borong Medali ISTEC 2022
“Perbaikan ini sejalan dengan milestone yang kami rencanakan. Tahun 2022 merupakan tahap kedua dari fase perbaikan kinerja perseroan, yaitu fase akselerasi pertumbuhan. Pada tahap ini kami melanjutkan pengembangan layanan digital, dalam rangka integrasi pengembangan teknologi informasi untuk menunjang terlaksananya ekosistem ekonomi keuangan daerah Banten,” tutup Agus.
Perbaikan kinerja perseroan sepanjang tahun 2021 serta prospek kinerja tahun 2022 menjadi salah satu laporan pertanggungjawaban manajemen yang akan disampaikan pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang direncanakan akan dilaksanakan pasca libur Lebaran pada bulan Mei 2022. S
Sebelumnya, perseroan telah mengumumkan rencana pelaksanaan RUPST namun kemudian jadwal disesuaikan menyusul adanya pengumuman cuti bersama Idul Fitri 1443 H oleh pemerintah.