Alasan pragmatis yang dimaksud adalah Tsamara bisa saja bekerja di sebuah institusi yang tidak memungkinkannya menjadi pengurus di partai politik lagi.
BACA JUGA:Ekspor-Impor Indonesia Tembus Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah
BACA JUGA:Setelah Minyak Goreng, Harga Kerupuk Kaleng Juga Akan Naik
"Bisa jadi institusi yang bergerak dibidang pemberdayaan perempuan," tutur Refly Harun.
Kemudian untuk alasan idealis, Refly Harun menyebut bahwa ada kekecewaan dari Tsamara terhadap peran PSI karena tidak seperti yang dibayangkan.
"Ia membayangkan yang ideal, tapi fakta sehari-harinya tidaklah seperti yang ia bayangkan sehingga dia pun berpikir lebih baik mundur dari partai politik tiba-tiba rumah partai politik menjadi sempit untuk mengeksplor banyak hal," tukasnya.
"Jadi bisa saja alasan yang sifatnya idealistik atau pragmatik atau bahkan keduanya," sambungnya.