Wakil Ketua DPR RI ini juga mencontohkan di DPR anggaran lebih banyak habis untuk penanganan pandemi daripada untuk pembangunan.
Sampai kebijakan pemindahan ibu kota negara belum dapat dijalankan sepenuhnya oleh pemerintah.
Sehingga wajar dirinya mengusulkan penundaan pemilu.
BACA JUGA:Garuda Indonesia Group Siapkan 855 Ribuan Kursi Penerbangan di Peak Season Lebaran 2022
BACA JUGA:Haris Pertama Sindir Mental Guntur Romli yang Ngadu ke Polisi: Baru Segitu Aja Sudah Panik!
“Anggaran di DPR abis untuk urusin pandemi, IKN belum tergarap sama sekali gara-gara dua tahun kita. Ya wajar ada usulan itu,” ujarnya.
Ujaran itu disampaikan karena sebelum naik panggung, Cak Imin mengaku ditegur Wapres Ma’ruf.
Sebabnya, Ketua Umum PMII yang berpidato lebih dulu menolak penundaan pemilu, sementara Cak Imin adalah tokoh yang mengusulkan penundaan pemilu.
“Saya tadi sebelum naik panggung ditegur oleh Kiai Maruf. Tadi ketua PMII menolak pemilu ditunda. Ini yang mau pidato yang mengusulkan pemilu ditunda,” kata Cak Imin.
BACA JUGA:Ferdinand Hutahaean Divonis 5 Bulan Penjara Terkait Berita Bohong, Lebih Ringan dari Tuntutan Jaksa?
BACA JUGA:Polda Metro Jaya Kerahkan 9.000 Personel Gabungan Untuk Pengamanan Arus Mudik 2022
Ia pun menegaskan dalam negara demokrasi tidak ada larangan untuk mengusulkan penundaan pemilu. Menolaknya pun tidak ada masalah.
“Namanya usul masa enggak boleh, emang negara demokrasi enggak boleh usul? Ya kalau PMII menolak ya gpp orang negara demokrasi boleh ditolak,” pungkasnya.