JAKARTA, DISWAY.ID - Duta Besar China untuk Indonesia Lu Kang menyampaikan, bahwa pemerintah China mendukung terhadap posisi pemerintah Indonesia untuk tetap memperhatikan tiga agenda utama presidensi bergilir G20 di tengah konflik Rusia-Ukraina.
Pernyataan itu muncul karena Indonesia saat ini memegang kursi kepresidenan G20 2022 dan bertepatan dengan konflik yang sedang berlangsung antara Rusia dan Ukraina.
"Kami juga mengetahui bahwa beberapa pihak ingin memasukkan Rusia dan Ukraina ke dalam agenda G20 tahun ini. Kami juga mengetahui bahwa Indonesia telah menyatakan posisinya bahwa G20 memiliki forum ekonomi dan keuangan," kata Lu Kang di Jakarta, Jumat 1 April 2022.
BACA JUGA:Aturan Baru, Liga Inggris Terapkan 5 Pergantian Pemain Mulai Musim 2022/23
Menurut Lu Kang, konflik tersebut juga memicu polarisasi di antara anggota G20 yang menjatuhkan sanksi kepada Rusia dan mendukung Ukraina atau sebaliknya.
"Kami sangat setuju bahwa Indonesia dapat mengabaikan gangguan ini," ujarnya.
Lu Kang menjelaskan, instansi multilateral, seperti G20, memiliki fungsi dan perannya masing-masing serta fokus pada isu atau masalah tertentu.
“Kalau kita masukkan semua isu itu ke dalam instansi multilateral ini, akan mengganggu fungsinya. Itu juga tidak akan membantu instansi-instansi tersebut untuk berperan,” terangnya.
BACA JUGA:Waspada Cuaca Ekstrem! 26 Wilayah di Indonesia Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin
Menurut Lu Kang, Indonesia sudah mengusung tema yang bagus, yaitu “Recover Together, Recover Stronger” dalam Presidensi G20 serta menetapkan tiga agenda utama, yaitu arsitektur kesehatan dunia, transisi energi, dan transformasi digital.
"Isu-is itulah yang harus difokuskan dan didiskusikan oleh dunia," tegasnya.
Lu Kang berharap kepresidenan G20 Indonesia akan berhasil dalam mengimplementasikan agenda yang telah ditetapkan dan membantu negara-negara kawasan untuk menyelesaikan beberapa masalah internasional.
“Sebagai negara sahabat, kami sangat berharap G20 tahun ini sukses, dan kami akan mendukung Indonesia sebagai presidensi G20 bergilir semaksimal mungkin,” katanya.
Sebelumnya, pemerintah Indonesia menyatakan sikapnya terkait konflik Rusia-Ukraina dalam Presidensi G20 yang tetap memfokuskan tiga agenda utama.