Kondisi bencana alam diperparah dengan rusaknya 568 fasilitas umum. Dengan rincian 365 fasilitas pendidikan, 143 rumah peribadatan, termasuk 60 fasilitas kesehatan.
Selain rumah penduduk dan fasilitas umum, bencana alam di Indonesia juga mengakibatkan 66 kantor dan 72 jembatan rusak.
Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari meminta masyarakat untuk waspada mengingat sejumlah wilayah di Indonesia sudah mulai memasuki musim pancaroba.
BACA JUGA:6.085 Warga Mengungsi Purworejo Mengungsi, Dihantam Banjir dan Longsor
”Cuaca ekstrem, puting beliung maupun hujan intensitas tinggi dengan durasi pendek masih berpotensi terjadi hingga pertengahan April tahun ini,” terang Abdul Muhari.
Uraian Data Bencana Januari-Maret
Selama bulan Januari 2022 tercatat ada 374 kejadian bencana yang terjadi di seluruh Indonesia.
Pada bulan yang biasanya menjadi puncak musim penghujan ini, sebanyak 95% kejadian bencana didominasi oleh bencana Hidrometeorologi.
Banjir, cuaca ekstrem, dan tanah longsor berturut–turut menjadi bencana yang paling banyak terjadi pada bulan ini.
Banjir sebagai bencana paling sering, terjadi sebanyak 156 kejadian, cuaca ekstrem dan tanah longsor terjadi sebanyak 139 dan 60 kejadian, dan gelombang pasang/abrasi terjadi sebanyak 2 kejadian.
Selain bencana Hidrometeorologi basah, terjadi Kebakaran Hutan dan Lahan sebanyak 14 kejadian, dan Gempabumi sebanyak 3 kejadian pada awal tahun 2022 ini.
Sebanyak 14 kejadian, dan Gempabumi sebanyak 3 kejadian pada awal tahun 2022 ini.
Pusdalops BNPB mencatat dalam kejadian bencana bulan Januari 2022 terdapat 14 jiwa meninggal dunia, dan menyebabkan 479.331 jiwa mengungsi dan terdampak.
Sebanyak 11 korban jiwa tersebut disebabkan oleh terjadinya bencana banjir.
Selain korban jiwa, terdapat juga kerusakan pada rumah dan beberapa fasilitas umum.
Sebanyak 7.372 rumah mengalami kerusakan yang terbagi menjadi 652 rumah rusak berat, 1.173 rumah rusak sedang, dan 5.547 rumah rusak ringan.