Jutaan Warga Dunia Terancam Kelaparan Setelah Rusia Blokade Pelabuhan Ukraina

Jumat 10-06-2022,13:14 WIB
Reporter : Reza Permana
Editor : Reza Permana

JAKARYA, DISWAY.ID – Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy mengungkapkan bahwa jutaan warga dunia terancam kelaparan setelah Rusia blokade pelabuhan Ukraina di Laut Hitam.

Jutaan warga dunia terancam kelaparan dikarenan Ukraina tidak bisa mengirimkan gandum ke berbagai nagara yang membutuhkan akibat Rusia blokade pelabuhan Ukraina.

Pihak Ukraina tidak bisa mengirimkan gandum sehingga jutaan warga dunia terancam kelaparan setelah Rusia menguasai sebagian besar pantai Ukraina.

BACA JUGA:Penyebab Jenazah Eril Utuh Meski 14 Hari Hanyut Diungkap Ridwan Kamil, Penjelasan Ilmiahnya...

BACA JUGA:Kapolres Jaksel Sebut Atribut di Deklarasi Anies sebagai Capres Bukan Bendera HTI

Zelenskiy juga menambahkan, akibat yang paling parah karena Rusia blokade pelabuhan Black Sea adalah terjadinya krisis pangan dunia yang mengerikan.

Selain gandum, akibat Rusia blokade pelabuhan Black Sea, Ukraina juga tidak dapat mengekspor gandum, jagung, minyak sayur, dan produk lain.

Ukraina dan Barat menuduh mengancam persediaan makanan dunia.

Dilansir dari reuters.com, Kyiv dulu mengekspor sebagian besar barangnya melalui pelabuhan tetapi sejak invasi Rusia pada 24 Februari telah dipaksa untuk mengangkut gandum dengan kereta api melalui perbatasan barat Ukraina atau melalui pelabuhan sungai kecil Danube.

BACA JUGA:Menohok, Presiden Jokowi Kenalkan Mobil Listrik untuk KTT G20, Roy Suryo: Sekarang Jadi Sales, Pak?

BACA JUGA:David Da Silva Bocorkan Kesiapan Persib Bandung di Piala Presiden 2022, Berikut Ini Jadwal Tandingnya

Atas hal tersebut, Zelenskiy mengimbau sekutu Ukraina untuk memasok lebih banyak senjata, agar dapat melakukan perlawan dan mengakhiri invansi Rusia.

"Senjata dan sanksi merupakan vaksin, Covid-22 yang dibawa oleh Rusia. Kebencian adalah virus, dan bahkan lebih mematikan daripada Covid -19," katanya.

Terkait hal tersebut, Rusia tidak segera menanggapi komentar Zelenskiy. 

Pihak Rusia mengatakan ‘operasi militer khusus’ di Ukraina dimaksudkan untuk melucuti senjata dan ‘denazifikasi’ tetangganya tersebut.

Kategori :